Atapnya malu-malu dikecup angin
Dingin memeluk dinding-dinding
Menata nafas kian meronggeng
Tertinggal dunia di ujung pelupuk mata
Izrail mendekat menyampaikan Wahyu
Bibir gemetar mata terpejam
Roh berlari ke punggung Arsy
Tulang kering berbaring tak sanggup pontang-panting
Izrail sedang panen, katanya
Pagi itu...
Dapur kayu di tepi sumur tak lagi menyala
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!