Mohon tunggu...
Rizka Nuwayyar
Rizka Nuwayyar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa pendidikan sejarah

saya merupakan seorang mahasiswi jurusan pendidikan sejarah dan saya juga bergabung dalam Lembaga Pers Mahasiwa di kampus.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Muara Angke

11 Mei 2022   11:45 Diperbarui: 11 Mei 2022   11:54 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muara Angke merupakan sebuah pelabuhan nelayan yang terletak di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kota Madya Jakarta Utara. Muara Angke dikenal juga sebagai kampung nelayan dan tempat pelelangan ikan.

Muara Angke adalah hilir dari Sungai Angke. Sungai ini dinamai menurut panglima perang kerajaan Banten yaitu Tubagus Angke. Karena disinilah pasukan Tubagus Angke bermarkas.

Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa kata "Angke" berasal dari bahasa Hokkian, "Ang" artinya merah, "ke" artinya sungai. Karena hal tersebut ada hubungannya dengan peristiwa besar tahun 1740, saat itu Belanda membantai sepuluh ribu orang Tionghoa di Glodok yang membuat air sungai tersebut berubah warna menjadi merah. Pendapat ini kemukakan oleh Alwi Shahab, seorang penulis dan budayawan Betawi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun