Muara Angke merupakan sebuah pelabuhan nelayan yang terletak di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kota Madya Jakarta Utara. Muara Angke dikenal juga sebagai kampung nelayan dan tempat pelelangan ikan.
Muara Angke adalah hilir dari Sungai Angke. Sungai ini dinamai menurut panglima perang kerajaan Banten yaitu Tubagus Angke. Karena disinilah pasukan Tubagus Angke bermarkas.
Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa kata "Angke" berasal dari bahasa Hokkian, "Ang" artinya merah, "ke" artinya sungai. Karena hal tersebut ada hubungannya dengan peristiwa besar tahun 1740, saat itu Belanda membantai sepuluh ribu orang Tionghoa di Glodok yang membuat air sungai tersebut berubah warna menjadi merah. Pendapat ini kemukakan oleh Alwi Shahab, seorang penulis dan budayawan Betawi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H