Mohon tunggu...
Rizka Nusrotul Faoziyah
Rizka Nusrotul Faoziyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haii

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kekerasan di Sekolah, Bullying Membakar Jiwa Remaja

9 Juli 2023   11:41 Diperbarui: 9 Juli 2023   11:42 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Bullying adalah masalah serius yang dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan mental dan emosional seseorang, terutama anak-anak dan remaja. Jika anak tersebut benar-benar mengalami perundungan oleh teman-temannya dan gurunya, maka itu menunjukkan kegagalan sistem pendidikan dalam melindungi siswa dan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.

Kasus kebakaran ini terjadi anak SMP yang membakar sekolahnya dikarenakan di bully oleh temannya dan gurunya. Pelaku adalah siswa sekolah yang mengaku melakukannya karena di bully. Kejadian ini menghanguskan beberapa titik, yaitu ruang green house, bagian gedung belakang, banner, hingga ruang penyimpanan prakarya, hingga api pun menjalar membakar ruangan kelas.

Pelaku melakukan pembakaran sekolah, lantaran ia sudah disiapkan sudah lama, Pelaku meninggalkan barang bukti berupa pecahan botol minuman. Pelaku melakukan pembakaran gedung dengan bahan bakar buatan sendiri yang telah disiapkan sebelum kejian. Pelaku juga diketahuo sempat melakukan uji coba terhadap bahan bakar buat sendiri, sebelum akhirnya benar-benar membakar sekolah. Bahan bakar tersebut tidak dilempar, namun hanya ditelatkan di tiga bagian.

Namun, ia menyadari bahwa aksinya terekan CCTV yang merekam saat pelaku memarkir kendaraannya. Pelaku cukup bersedia mengakui perbuatannya, pelaku bahwa membeberkan bahwa kejadian membakar sekolah karena dibully oleh teman-teman dan gurunya. Terlepas dari aksinya membakar sekolah, pelaku tidak akan ditahan karena masih dibawah umur.

Kejadian tragis seorang siswa SMP yang membakar sekolahnya di setelah di bully oleh teman sekelasnya dan gurunya merupakan peristiwa mengejutkan sekaligus meresahkan. Kasus ini menyoroti dampak serius yang dapat ditimbulkan oleh bullying di sekolah. Dalam ini membahas tentang akibat negatif dari bullying, pentingnya mengatasi bullying secara umum, dan perlu peran aktif sekolah dan masyarakat dalam mencegah kejadian serupa di sekolah yang akan datang.

Bullying berdampak buruk bagi korban, terutama secara psikologi dan emosional. Anak-anak yang dibully cenderung mengalami stress emosional yang parah, seperti kecemasan, depresi, dan rendah diri. Mereka merasa terisolasi dan mereka tidak ada jalan keluar dari siksaan yang mereka alami. Dalam kasus ini yang paling parah, hal bullying ini dapat menimbulkan perasaan putus ada dan tindakan ekstrim, seperti kasus siswa SMP yang membakar sekolah.

Kejadian ini menunjukan perlu pendekatan holistik untuk menangani bullying di sekolah. Penting bahwa sekolah memiliki program anti-bullying yang efektif yang melibatkan seluruh komunitas sekolah. Program ini harus mencakup pendidikan dan kesadaran tentang bullying, menangani insiden, dan dukungan emosional serta konseling bagi para korban dan pelaku bullying. Selain itu, sekolah harus memperkuat pengawasan dan mengembangkan kebijakan yang jelas tentang perilaku yang tidak dapat diterima di sekolah. Guru dan staf sekolah harus menerima pelatihan khusus untuk mengidentifikasi tanda-tanda bullying dan mengambil tindakan yang tepat. Dalam hal ini perlu kerja sama dengan orang tua yang sangat penting. Orang tua harus secara aktif terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka yang bekerja sama dengan sekolah untuk memastikan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua siswa.  

Guru memiliki tanggung jawab utama untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan siswa mereka. Guru juga harus terlibat dalam mencegah bullying dan menciptakan lingkungan kelas yang positif. Guru harus memantau interaksi siswa dengan cermat dan segera mengambil tindakan segera ketika terjadi kasus bullying. Penting bagi guru untuk membangun hubungan yang kuat dengan siswa.Sehingga siswa merasa nyaman melaporkan kejadian bullying yang mereka alami.

Selain itu, guru harus memberikan pendidikan yang bertujuan untuk mengajarkan empati, toleransi, dan menghargai terhadap perbedaan. Mereka harus berperan sebagai contoh yang positif dan mengajarkan siswa untuk saling menghormati. Program pendidikan karakter yang menyeluruh juga harus diterapkan di sekolah untuk membentuk perilaku yang baik dan memperkuat hubungan antar siswa.

Masalah bullying tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat secara keseluruhan, Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencegah dan menghentikan perilaku bullying. Dukungan dan pemahaman terhadap bagi anak korban bullying. Selain itu, masyarakat harus mendukung upaya pencegahan penanganan dan bullying di sekolah dengan melibatkan diri atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan mendukung program yang ada.

Kejadian tragis seorang siswa sekolah SMP yang membakar sekolahnya karena di bullying menunjukan bahwa bullying adalah masalah yang sangat serius dan tidak boleh diabaikan. Penanganan Bullying membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan semua pihak, antara sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat. Dengan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung serta melibatkan semua pemangku kepentingan dalam pencegahan dan pengendalian bullying, dapat mencegah kejadian serupa di masa depan dan memberi semua siswa kesempatan yang lebih baik untuk tumbuh dan berkembang dengan aman dan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun