Mohon tunggu...
rizka nur andini
rizka nur andini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Manajemen Lembaga di Perspektif Tokoh TQM (Joseph M. Juran)

1 April 2024   10:39 Diperbarui: 1 April 2024   11:00 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Joseph M. Juran lahir di Brailia, Rumania pada tahun 1904. Ketika ia berusia 5 tahun, bersama keluarganya, ia beremigrasi ke Amerika Serikat. Pada usia 8 tahun, mereka pindah ke Minnesota dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik, namun mereka masih mengalami kesulitan dalam mencapai kesejahteraan. Juran menunjukkan prestasi yang luar biasa sejak masa mudanya, jauh di atas rata-rata siswa pada umumnya, sehingga ia akhirnya melewatkan empat tingkat kelas. Pada tahun 1920, Juran masuk ke Universitas Minnesota dan lulus dengan gelar B.S. dalam Teknik Elektro pada tahun 1924.

Setelah lulus, Juran memutuskan untuk bekerja dan menunda pendidikannya. Dia juga menghadiri kelas di Universitas Loyola dengan menggunakan waktu luangnya. Pada tahun 1936, ia memperoleh gelar J.D. di bidang Hukum dari Loyola University.

Juran telah membuat banyak kontribusi dalam literatur, dengan lebih dari dua puluh buku dan ratusan makalah yang telah diterbitkan. Beberapa karyanya telah diterjemahkan ke dalam 17 bahasa berbeda. Pada tahun 1928, ia mulai menulis secara profesional dengan menerbitkan pamflet berjudul "Statistical Methods Applied to Manufacturing Problems," yang membahas penerapan metode statistik dalam masalah-masalah manufaktur. Pamflet ini menjadi dasar bagi buku terkenal "Quality Control Handbook" AT&T, yang masih diterbitkan hingga saat ini.

Salah satu karya paling berpengaruh dari Juran adalah "Quality Control Handbook." Edisi aslinya diterbitkan pada tahun 1951 dan sejak itu telah ada empat edisi tambahan. Buku ini telah menjadi karya referensi standar dalam bidang kontrol kualitas, dan menegaskan Juran sebagai otoritas dalam hal kualitas. Hampir tiga puluh tahun setelah kunjungannya ke Jepang, Kaisar Hirohito mengakui kontribusi Juran terhadap pengembangan kontrol kualitas di Jepang, serta memfasilitasi hubungan persahabatan antara AS dan Jepang. Juran dihormati dengan penghargaan tertinggi yang bisa diberikan kepada orang non-Jepang, yaitu Order of the Sacred Treasure.Perkembangan manajemen lembaga di perspektif tokoh TQM (Joseph Juran) dapat dilihat melalui pendekatan Strategi Mutu Management (Strategic Quality Management) yang banyak dibicarakan dan diperkenalkan oleh juran. Pendekatan TQM telah memperoleh dukungan resmi lebih dari 16 institusi pendidikan, dan di Indonesia dilakukan melalui konsep Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) atau Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMTP).

Tokoh TQM seperti Joseph Juran mengembangkan konsep TQM sebagai budaya peningkatan mutu pendidikan secara terus-menerus, fokus pada kepuasan pelanggan. Pelanggan utama yang dipuaskan adalah siswa, pelanggan kedua adalah orang tua, dan pelanggan ketiga adalah pihak yang memiliki peran penting. Pada tahun 1991, dewan rektor dan kepala sekolah juga telah mempublikasikan "Teaching standards and excellence in Higher education" dengan sub judul "Developing a Culture for Quality", sehingga masing-masing universitas mengembangkan sistem TQMnya sendiri-sendiri.

Pada tahap ini, pengaruh TQM dapat dilihat pada peningkatan mutu perlu dalam penerapan sistem manajemen mutu yang dilakukan bersama antara manajemen dan pelaksana, serta pembahasan masalah mutu dan kinerja dalam unit kerja dan antar unit kerja. Pada era kedua, kualitas masih merupakan permasalahan yang harus diselesaikan, tetapi dengan penerapan metode statistik dan pengendalian kualitas, kualitas menjadi tanggung jawab bagian produksi dan berorientasi pada kontrol kualitas. Pada era ketiga, TQM menekankan koordinasi semua fungsi pada sejumlah rantai pasokan, mulai dari desain untuk pelanggan, kontribusi dari semua bagian.

Pada era kedua dan ketiga, peningkatan mutu semua aspek yang berkaitan produk atau jasa yang mereka hasilkan/tawarkan untuk menjawab tuntutan pelanggan menjadi prioritas. Pada era ketiga, aspek kualitas harus selalu dievaluasi dan direncanakan perbaikannya melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen kualitas, sehingga menjamin peningkatan kualitas dan mengantisipasi persaingan.

REFERENSI

Kholifah, Yusnia Binti. "Model Pengembangan Mutu Pendidikan Joseph M. Juran." Al-Fatih: Jurnal Studi Islam 8.01 (2020): 54-66.

Siahaan, Amiruddin, and R. Maya Sari. "Shopiana.(2019)"SEJARAH DAN TOKOH PEMIKIR MUTU,"." Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kependidikan 4.2: 1-15.

Ariani, Dorothea Wahyu. "Manajemen kualitas." (2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun