Untuk pangsa industri kimia, porang dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan, pelapis kedap air, hingga bahan campuran industri kertas. Selain itu, porang juga bisa diolah menjadi produk kesehatan dan kecantikan.
Porang termasuk tanaman yang tidak rewel dan gampang dibudidayakan. Meskipun terbilang mudah, budidaya porang di Indonesia tampaknya belum masif. Untuk saat ini, masih banyak porang yang berasal dari hutan.
Kontur tanah dan iklim di wilayah Jawa paling cocok untuk pertumbuhan porang, namun tak menutup kemungkinan tumbuh subur di daerah lain. Selain Jawa, budidaya porang tersebar di Sumatera, Kalimantan Selatan, dan Flores. Beberapa pusat pengolahan tepung porang dapat ditemukan di daerah Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung, serta Maros.
Baca juga: Candela Porang di Tanah Manggarai oleh Guido
Menilik sisi kemudahan budidaya dan keuntungan yang menggiurkan, tak ada salahnya, bukan, jika Anda berminat dan mulai mencoba budidaya porang.
Tapi, Anda bingung mulai dari mana? Bagaimana cara menanam porang? Berikut uraian singkatnya.
Cara Menanam Porang
Siapkan lahan
Hal yang paling pertama dilakukan adalah menyiapkan lahan tanam. Lahan harus bersih dari gulma. Kemudian, lakukan proses penggemburan tanah dengan cara dibajak atau dicangkul.
Kondisi tanah tidak terlalu basah dengan kadar pH antara 6-7. Tanaman porang bisa tumbuh pada ketinggian 0 sampai 700 mdpl (yang paling ideal pada ketinggian 100-600 mdpl) dalam jenis tanah apapun.
Porang sangat baik jika ditanam saat musim hujan, yaitu sekitar bulan Oktober sampai Desember. Tanaman ini memiliki toleransi cukup tinggi terhadap naungan dari tegakan tanaman lain. Sebab itu, tanaman akan subur jika mendapatkan intensitas cahaya 60-70 persen. Naungan yang pas untuk tanaman porang adalah pepohonan jenis jati, mahono, sono, dan lain-lain.
Siapkan bibit dan pupuk
Bibit yang digunakan harus berasal dari tanaman yang sehat. Ada tiga sumber bibit yang bisa dipilih, yaitu biji, katak, dan umbi.
Biji porang berasal dari bunga yang telah ditanam sekitar empat tahun. Katak merupakan bintil berwarna coklat kehitaman yang muncul di bagian pangkal atau tangkai daun tanaman porang. Sementara umbi didapatkan dari hasil pengurangan atau sisa tanaman porang yang tumbuh terlalu lebat.