2. Susi Pudjiastuti
Asal: Pangandaran, Jawa Barat
Susi Pudjiastuti lahir dan besar di Pangandaran, Jawa Barat, sebuah daerah pesisir yang dikenal dengan keindahan alam dan lautnya. Lingkungan pesisir dan interaksinya dengan nelayan dan kehidupan pantai sejak kecil membentuk ikatan emosional Susi terhadap laut dan sumber daya laut. Kehidupan di desa nelayan ini memberikan Susi pandangan langsung tentang tantangan yang dihadapi oleh masyarakat pesisir, yang kemudian menginspirasi komitmennya untuk menjaga keberlanjutan laut Indonesia.Latar Belakang Keluarga:
Susi berasal dari keluarga sederhana yang mengandalkan pekerjaan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan. Tanpa dukungan finansial yang besar atau latar belakang bisnis, Susi tumbuh sebagai sosok mandiri dan berani menghadapi risiko. Meskipun keluarganya bukan dari kalangan pengusaha atau akademisi, mereka memberikan dorongan bagi Susi untuk mencari jalan hidupnya sendiri. Latar belakang sederhana ini menanamkan pada Susi nilai-nilai ketekunan dan kerja keras, serta kemauan untuk bertahan dan beradaptasi dengan situasi sulit.-
Pendidikan:
Susi tidak menyelesaikan pendidikan formalnya di SMA. Di usianya yang masih muda, ia memilih untuk keluar dari sekolah dan fokus membangun bisnis. Langkah ini dianggap tidak biasa, namun Susi tetap teguh dalam keyakinannya bahwa pengalaman langsung dan pembelajaran otodidak lebih relevan baginya daripada jalur akademis formal. Walaupun tidak memiliki latar belakang akademis yang tinggi, Susi belajar secara mandiri dan memiliki kemampuan yang kuat dalam membaca situasi dan peluang pasar, keterampilan yang terbukti krusial dalam perjalanan bisnisnya. Pengalaman Hidup dan Karier Awal:
Dengan tekad besar, Susi memulai usahanya dalam sektor perikanan pada tahun 1983 dengan modal kecil, hanya menjual ikan di kawasan Pantai Pangandaran. Meskipun dimulai dari usaha skala kecil, keberanian Susi untuk berpikir besar dan mengambil risiko membuat bisnisnya berkembang pesat. Susi melihat potensi ekspor ikan dan seafood, yang saat itu jarang digarap di Indonesia. Ia mendirikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dan mulai mengekspor hasil laut ke luar negeri, memperluas skala usahanya hingga pasar internasional. Pada tahun 2004, Susi mendirikan Susi Air untuk mempermudah distribusi hasil laut ke berbagai wilayah Indonesia yang sulit dijangkau, sebuah langkah besar yang mengukuhkan posisinya sebagai pengusaha sukses di sektor perikanan dan penerbangan.Motivasi dan Faktor Kesuksesan:
Susi didorong oleh hasrat besar untuk memberdayakan masyarakat pesisir Indonesia dan melindungi kelestarian sumber daya laut. Visi besarnya adalah agar laut Indonesia menjadi sumber kehidupan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Faktor-faktor yang membuat Susi sukses adalah ketekunannya dalam menghadapi tantangan, keberanian mengambil risiko, dan visi besar untuk memberikan dampak nyata bagi komunitasnya. Selain itu, tekad Susi yang kuat dalam menjaga keberlanjutan laut Indonesia tampak nyata ketika ia menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Selama masa jabatannya, ia tidak segan-segan menindak tegas para pelaku illegal fishing, membakar kapal-kapal asing yang melakukan pencurian ikan di wilayah Indonesia sebagai bukti ketegasannya terhadap praktik ilegal yang merusak ekosistem laut.
Kesuksesan Susi bukan hanya dalam hal finansial tetapi juga dalam dampak sosial dan lingkungan yang ia bawa. Langkah-langkah Susi menjadi contoh bagaimana seorang pengusaha tidak hanya dapat mencapai kesuksesan pribadi, tetapi juga menjadi agen perubahan positif bagi masyarakat dan lingkungan.
3. William Tanuwijaya
Asal: Pematang Siantar, Sumatera Utara
William Tanuwijaya lahir dan dibesarkan di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Ia datang dari lingkungan sederhana yang jauh dari pusat bisnis Indonesia, yakni Jakarta. Kehidupan di kota kecil ini membuat William merasakan secara langsung keterbatasan akses yang sering dialami masyarakat daerah untuk membeli barang atau mendapatkan produk tertentu. Pengalaman ini menanamkan pada dirinya kesadaran tentang pentingnya aksesibilitas dan kesetaraan dalam mengakses barang dan layanan.
- Latar Belakang Keluarga:
Berasal dari keluarga menengah ke bawah, William tumbuh dengan nilai-nilai kerja keras dan kemandirian. Keluarganya sangat menghargai pendidikan, namun situasi finansial mereka tidak selalu mendukung William untuk fokus penuh pada studinya. Karena keterbatasan ekonomi, William harus bekerja sambil kuliah untuk membiayai hidupnya sendiri. Tekanan ini mengajarinya untuk menghargai setiap kesempatan dan menjadikannya sosok yang ulet dan penuh dedikasi dalam mencapai tujuan, meskipun dalam kondisi yang sulit. Dari keluarganya, ia mendapatkan dorongan untuk selalu bekerja keras dan tetap rendah hati, nilai yang terus ia pegang dalam menjalankan bisnisnya.
- Pendidikan:
William menempuh pendidikan S1 di bidang Teknik Informatika di Universitas Bina Nusantara. Selama masa studinya, ia tidak hanya fokus pada teori dan konsep, tetapi juga mengeksplorasi perkembangan dunia digital dan teknologi, yang pada saat itu mulai tumbuh pesat. Sambil berkuliah, William bekerja sebagai penjaga warnet di malam hari untuk membantu biaya kuliahnya. Pengalaman kerja ini memperkenalkannya pada teknologi dan dunia internet, dan dia menyaksikan sendiri bagaimana internet mulai mengubah cara orang mencari informasi dan berkomunikasi. Pengalaman ini menjadi awal mula ketertarikannya untuk mendalami lebih jauh potensi internet dalam menghubungkan orang dan menciptakan peluang.
- Pengalaman Hidup dan Karier Awal:
Setelah lulus kuliah, William bekerja di beberapa perusahaan teknologi di Jakarta, di mana ia mendapatkan pengalaman dalam pengembangan perangkat lunak dan bisnis digital. Namun, saat bekerja, ia menemukan bahwa banyak barang yang ia inginkan sulit didapatkan atau harganya terlalu tinggi di Indonesia. Hal ini membuatnya berpikir untuk membangun platform online yang dapat menghubungkan penjual dan pembeli dari berbagai penjuru Indonesia, sehingga mereka bisa mendapatkan produk dengan mudah dan terjangkau. Pada tahun 2009, William memutuskan untuk mewujudkan ide ini dan mendirikan Tokopedia, sebuah platform e-commerce yang memfasilitasi penjualan dan pembelian online. Namun, mendirikan Tokopedia tidaklah mudah, terutama karena saat itu modal yang dimilikinya terbatas dan akses ke investor lokal sangat minim. Berbekal visi yang kuat, William terus mencari investor asing yang percaya pada idenya. Akhirnya, dengan bantuan investor asing, Tokopedia resmi diluncurkan, dan platform ini langsung mendapat respons positif dari masyarakat.