Dengan diterbitkannya artikel ini, diharapkan teknik organic layering dapat diaplikasikan juga di pusat rehabilitasi hutan yang lain. Sehingga, tingkat produktivitas hutan Indonesia selaku paru-paru dunia dapat terjaga. Selain itu, pengetahuan terkait metode ini juga diharapkan bisa membantu para pekebun yang kebingungan untuk menyuburkan tanahnya di musim kemarau tapi hanya memiliki biaya terbatas. Mulai sekarang mereka bisa memanfaatkan sampah organik untuk menyuburkan lahan kebunnya.
Referensi:
- Anugrah, N. (2023). Menkopolhukam Minta Semua Pihak Bersiap Atasi Karhutla Tahun 2023. Diakses dari https://www.menlhk.go.id/site/single_post/5246/menkopolhukam-minta-semua-pihak-bersiap-atasi-karhutla-tahun-2023. [30 April, 2023].
- BMKG. (2023). Anomali Suhu Udara Rata-Rata Bulan April 2023. Diakses dari: https://www.bmkg.go.id/iklim/?p=ekstrem-perubahan-iklim. [30 April 2023].
- Harsono., Cahyanto, M., Lukito, E., Gerry, Y. (2021). Rehabilitasi Lahan Pasca Kebakaran Di Hutan Konservasi Area-IX Badak LNG Menggunakan Metode Organik Layering untuk Meningkatkan Kandungan C-Organik dan Nitrogen Pada Tanah Ultisol. PC PROVE-BADAK LNG. Prosiding Seminar Nasional SATIESP. No.ISBN: 978-602-53460-8-8.
- Scheper, C, A., Verweij, P., Kuijk, M. (2021). Post-Fire Forest Restoration in The Humid Tropics: A Synthesis of Available Strategies and Knowledge Gaps for Effective Restoration. Science of the Total Environment. 771 (2021) 144647.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H