Sejumlah hutan dipulau dikalimantan dilanda kebakaran. Akibatnya,udara di beberapa wilayah provinsi yang berbatasan dengan Malaysia dan singapura dicemari asap. Kebakaran hutan tak hanya berdampak pada kualitas udara saja, tetapi ada juga beberapa binatang yang hidup di hutan yang mati. Dan KPAI menyebut beberapa sarana yang dibutuhkan di lokasi pengungsian bila status kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan memasuki darurat dan warga di pertimbangkan untuk mengungsi.
Dalam hal ini, kelompok rentan terdampak asap, seperti balita, anak-anak, ibu hamil, dan lanjut usia (lansia) mendapat prioritas tinggi untuk mengungsi.
KPAI juga mengingatkan pemerintah provinsi, pemerintah daerah dan kementerian/lembaga terkait dari sekarang dapat menyiapkan lokasi pengungsian. Persiapan ini sebagai upaya ketika akan mengevakuasi kelompok rentan terdampak kabut asap karhutla.Adanya sarana yang dibutuhkan di lokasi pengungsian juga hasil pembelajaran KPAI dari penjelasan lengkap tentang kejadian karhutla pada tahun 2015.Â
Pada waktu itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Kalimantan Selatan berhasil melakukan evakuasi anak-anak beserta ibunya, wanita hamil, dan lansia dari Kalimantan Tengah (Palangkaraya) ke Kalimantan Selatan (Banjarmasin).Pengalaman WALHI Kalimantan Selatan saat mengelola evakuasi para pengungsi kabut asap tahun 2015 tersebut bisa dijadikan rujukan sekaligus alternatif pemerintah.Â
Bahwa Banjarmasin dapatdipertimbangkan menjadi salah satu wilayah evakuasi kelompok rentan untuk mengungsi.Apresiasi keberhasilan Walhi Kalsel saat evakuasi warga terdampak asap karhutla dari Palangkaraya ke Banjarmasin pada 2015 disampaikan KPAI.
Pola kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bahwa hutan dan lahan sengaja dibakar di Kalimantan pada 20 September 2019. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)Fokus KPAI terhadap kelompok rentan terdampak kabut asap karhutla, khususnya anak-anak termasuk bagian melindungi mereka dari dampak asap. Bencana kabut asap telah merampas hak-hak anak, seperti hak atas udara dan lingkungan bersih, hak sehat, hak belajar/sekolah, hak bermain, dan hak istirahat.
Sampai saat ini Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat dalam kondisi status siaga bencana, belum masuk status darurat. Namun, hasil diskusi WALHI Kalimantan Selatan dan KPAI sepakat pemerintah seharusnya menyiapkan segala kemungkinan dalam masa siaga jika mencapai status darurat.Misal, penyiapan mobil oksigen, rumah aman asap, makanan bergizi, snack, dan minuman yang diperlukan anak-anak. Tujuannya agar mereka tetap sehat selama kejadian kabut asap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H