Mohon tunggu...
Rizka Kurnia January
Rizka Kurnia January Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo! Terima kasih sudah berkunjung ke laman saya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

MotoGP Mandalika 2022: Tantangan di Balik Kesuksesan

27 April 2022   22:10 Diperbarui: 27 April 2022   22:49 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pariwisata menjadi salah satu sektor yang dapat dikatakan benar-benar lumpuh dari adanya pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu. Namun, tahun 2022 menjadi sebuah awal kebangkitan dari pandemi. Pada Maret lalu, Indonesia berhasil menggelar sebuah event besar berskala internasional, yakni MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat. 

Dalam mempersiapkan event tersebut, pemerintah digadang-gadang menggelontorkan dana yang sangat besar. Menurut penuturan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, pemerintah telah mengalokasikan dana pada PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebesar 1,3 triliun rupiah. 

Selain itu, APBN juga disalurkan melalui kementerian dan lembaga (K/L) yang terlibat dalam penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022, yakni sebesar 1,18 triliun rupiah. 

Tidak hanya itu, ada pula dari Insentif PPN atas Jasa Kena Pajak sebesar 240,73 miliar rupiah dan Insentif Bea Masuk dan Pajak Impor sebesar 10,41 miliar rupiah. Tindakan pemerintah Indonesia yang rela menggelontorkan anggaran dengan jumlah yang fantastis ini menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar serius dalam perencanaan event ini.

Ajang balap motor bergengsi yang berhasil diselenggarakan pada 18-20 Maret lalu ini berhasil menyedot perhatian serta antusiasme masyarakat. Hal itu ditunjukkan dari penyambutan kedatangan para pembalap MotoGP oleh masyarakat Indonesia. Pemerintah juga berharap banyak dari adanya event MotoGP ini, khususnya bagi sektor pariwisata yang telah lumpuh selama kurang lebih dua tahun lamanya. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyatakan bahwa event MotoGP ini diharapkan mampu menjadi momen kebangkitan ekonomi dan dapat membangkitkan peluang usaha serta lapangan kerja. Harapan ini pun kemudian selaras dengan fakta yang terjadi di lapangan.

Meraup Keuntungan dari MotoGP Mandalika 2022

Merangkum dari berbagai sumber, dikatakan bahwa event MotoGP ini mampu memberi dampak ekonomi secara positif bagi daerah maupun masyarakat lokal. Tes pramusim yang dilaksanakan pada bulan Februari dan diikuti 12 tim MotoGP dengan 24 pembalap dan 600 kru telah menyumbang ekonomi lokal sebesar 500 miliar rupiah dan berhasil menciptakan 11.000 lapangan kerja. 

Lalu, pada saat pergelaran MotoGP Mandalika 2022 tanggal 18-20 Maret, jumlah kru yang terlibat diprediksi meningkat mencapai empat kali lipat, yakni sejumlah 2.500 orang. Hal ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan peningkatan angka pendapatan ekonomi lokal dan lapangan kerja baru.

Data di atas baru menunjukkan dari sisi peserta saja, belum lagi dari penonton yang turut hadir menyaksikan langsung pergelaran MotoGP Mandalika 2022. Dilaporkan terdapat kurang lebih 63.000 tiket terjual dan dari data yang ada, sebagian besar penonton berasal dari luar Provinsi NTB, dengan persentase 91,1%. 

Dari data ini artinya akan memunculkan multiplier effect, yang mana pasti ada kebutuhan penambahan akomodasi, transportasi, serta makanan dan minuman. Berdasarkan laporan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), okupansi hotel di Lombok pada tanggal 17-20 Maret 2022 mencapai 100%. 

Angka tersebut menunjukkan peningkatan permintaan akomodasi yang sangat signifikan, karena di hari biasa okupansi hotel hanya mencapai 30%. Dari adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, kenaikan okupansi hotel, tingginya permintaan transportasi, serta makanan dan minuman berimbas pada kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lombok Tengah. 

Disebutkan bahwa PAD Lombok Tengah mengalami peningkatan mencapai 300 miliar rupiah dari pergelaran MotoGP dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Pergelaran MotoGP Mandalika 2022 ini juga dapat menjadi salah satu alat untuk membangkitkan pariwisata Indonesia. Seperti yang diketahui, sejak adanya pandemi Covid-19, terjadi penurunan kunjungan wisatawan secara drastis, khususnya wisatawan mancanegara. 

Data dari Badan Pusat Statistik Nasional (2022) menunjukkan adanya kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara secara berturut-turut sebelum terjadi pandemi Covid-19. 

Tahun 2017 kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 14,03 juta, tahun 2018 mencapai 15,8 juta, dan tahun 2019 mencapai 16,1 juta. Namun, di tahun 2020 angka kunjungan wisman ke Indonesia terjun bebas ke angka 4,05 juta dan bahkan di tahun 2021 hanya menerima kunjungan sebesar 1,5 juta. Gelaran ajang balap internasional ini diharapkan dapat membangkitkan sektor pariwisata dan menstabilkan perekonomian Indonesia.

Adanya mega event ini juga dapat dimanfaatkan sebagai alat dalam mempromosikan pariwisata, khususnya pariwisata Lombok. Keindahan alam yang dimiliki oleh Lombok rupanya berhasil memikat riders MotoGP, terbukti tidak sedikit dari mereka yang membagikan momen-momen saat berada di Lombok dan sebagian besar menunjukkan keindahan alamnya. 

Mengingat bahwa riders ini merupakan pihak yang cukup berpengaruh, maka dari unggahan-unggahan mereka terkait keindahan dan keunikan Lombok ke sosial media dapat menjadi alat untuk memperkenalkan Lombok kepada dunia. Dari situ diharapkan ke depannya Lombok akan terus menerima kunjungan wisatawan mancanegara dalam jumlah yang besar.

Interaksi yang Terjalin Antara Masyarakat Lokal dengan Riders MotoGP

Antusiasme masyarakat, khususnya masyarakat sekitar Lombok memang tidak terelakkan lagi. Tidak heran, mereka akan kedatangan tamu spesial yang memang sudah sangat dinanti-nantikan. Mereka bersemangat untuk mempersiapkan akomodasi yang akan digunakan untuk menampung baik peserta balap maupun penonton. Dari hal ini, tentu saja akan terjadi kontak atau interaksi antara tamu dan masyarakat lokal. 

Seperti yang sempat ramai diperbincangkan setelah penyelenggaraan MotoGP tersebut, sang juara yakni Miguel Oliveira mengungkapkan bahwa kemenangannya ia dedikasikan untuk salah satu staff hotel tempat ia menginap, yakni Risman. 

Saat diwawancarai, Oliveira mengungkapkan alasan di balik tindakannya itu, yakni karena ia menganggap bahwa Risman telah sangat banyak membantunya selama berada di Lombok dan ia menilai Risman sebagai pribadi yang baik dan sangat ramah. 

Momen indah ini tentu dapat menjadi suatu highlight tersendiri dalam pergelaran MotoGP Mandalika 2022 dan menciptakan suatu citra positif yang dipersepsikan oleh tamu.

Selain itu, banyak sekali momen-momen yang menunjukkan bagaimana riders MotoGP ini membaur dengan masyarakat lokal, sebut saja momen seperti menikmati jajanan lokal, bercengkrama dengan masyarakat lokal, hingga membeli pulsa di konter. 

Hal itu menunjukkan betapa eratnya interaksi antara para pembalap tadi dengan masyarakat lokal. Kita bisa melihat ini sebagai sesuatu yang positif, karena dari situ secara tidak langsung para pembalap dapat mengenal kebudayaan lokal yang ada di Lombok dan memperkenalkannya ke kancah internasional melalui unggahan-unggahan mereka di sosial media.

Sengketa Tanah dalam Sirkuit Mandalika

Di balik semua kesuksesan dan citra positif yang berhasil didapatkan dari pergelaran MotoGP Mandalika 2022, ternyata terdapat suatu isu panas terkait lahan yang digunakan dalam pembangunan sirkuit yang kemudian diberi nama Pertamina Mandalika International Street Circuit. 

Proses pembangunan sirkuit tersebut menuai perhatian serius dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena pihak pemerintah Indonesia dinilai melakukan perampasan tanah secara agresif, penggusuran dan pengusiran secara paksa pada suatu kelompok etnis tertentu, serta intimidasi.

Laporan tersebut kemudian mendapat tanggapan dari pihak pemerintah Indonesia dengan mengatakan bahwa tujuan utama dari proyek tersebut ialah untuk mempercepat partumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di wilayah Lombok. 

Selain itu, pihak pemerintah Indonesia juga mengungkapkan bahwa semua pemanfaatan tanah ini sudah melalui musyawarah dengan masyarakat lokal dan sudah sama-sama setuju. Pemerintah juga telah mengalokasikan dana sebesar 140 miliar rupiah untuk dana kompensasi serta penyediaan lahan relokasi yang letaknya tidak jauh dari Desa Kuta.

Akan tetapi, PBB tidak dapat menerima pernyataan dari pihak Indonesia dengan menganggap bahwa segala kompensasi baik secara finansial maupun penyediaan lahan relokasi tersebut tidak sebanding dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat lokal yang “terpaksa” harus meninggalkan daerah mereka. 

PBB berargumen bahwa penyediaan lahan relokasi serta kompensasi itu tidak cukup untuk keberlangsungan hidup masyarakat, karena mereka tidak mendapatkan prospek pekerjaan yang jelas dan juga lahan relokasi dianggap belum tertata rapi sehingga belum layak untuk ditempati. 

Untuk itu, ke depannya pemerintah Indonesia diharapkan untuk lebih memerhatikan posisi masyarakat lokal, karena bagaimanapun juga masyarakat merupakan stakeholder dalam pariwisata yang akan menerima dampak dari adanya proyek KEK Mandalika ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Sinergitas dan Inovasi untuk Keberlanjutan

Jika ditarik kesimpulan, pada dasarnya MotoGP Mandalika 2022 membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat lokal maupun negara. Begitulah sejatinya suatu mega event, akan selalu ada kekurangan dan kelebihannya. 

Meskipun memang masih banyak hal yang perlu dibenahi oleh pemerintah, tetapi jika dicermati event MotoGP Mandalika 2022 ini lebih banyak membawa keuntungan bagi Indonesia. Hal ini pun menghasilkan kepuasan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Lombok yang memang sedari awal sudah berharap banyak dari kegiatan ini. 

MotoGP Mandalika 2022 ini hadir bak harapan baru bagi masyarakat Lombok untuk bangkit dari kondisi keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Ke depannya pemerintah akan terus melakukan pembangunan untuk proyek KEK Mandalika ini, sehingga diharapkan apabila seluruh fasilitas pendukung sudah tersedia dengan baik, maka dapat mendukung kelancaran dan keberlanjutan pariwisata Lombok.

Berbicara mengenai keberlanjutan pariwisata, perlu adanya sinergi antara seluruh stakeholder pariwisata, mulai dari pemerintah, swasta, hingga ke masyarakat. 

Masyarakat kerap kali dilupakan kehadirannya sebagai suatu pihak yang menerima dampak paling besar dari adanya kegiatan pariwisata. Untuk itu perannya pun juga tidak dapat dilupakan begitu saja untuk menciptakan keberlanjutan pariwisata Lombok. 

Selain itu juga, perlu untuk terus menghadirkan inovasi-inovasi baru pada berbagai atraksi wisata yang ada di Lombok, supaya dapat terus bertahan dalam persaingan yang kian ketat. Jika melihat potensi keuntungan secara ekonomi yang sangat masif, maka semua upaya itu perlu dilakukan. Jangan sampai potensi besar itu terlewatkan begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun