Seorang idividu yang dikendalikan keinginan atau nafsu untuk melakukan perbuatan buruk misalnya, akan menggunakan segala cara agar mencapai tujuannya dan kesenangan hatinya, menurut para ahli tasawuf, pemulihan dari sikap yang seperti ini diperlukan praktik tasawuf dengan tujuan untuk membersihkan jiwanya dari keinginan yang tercela, nafsunya hanya akan mendorongnya pada kesenangan duniawi yang mana kecintaan kepada dunia adalah tabir atau tembok yang memisahkan manusia dengan Tuhannya.
Pada zaman modern atau zaman milenial ini, tasawuf sangat penting dipelajari dan diamalkan guna mengendalikan diri dari arus globalisasi, tasawuf ini dapat memberikan pelatihan jiwa dan mental, sehingga diri manusia dapat terbebas dari pengaruh arus modern dan tercipta manusia yang berperilaku mulia dan dekat dengan Allah Swt.Â
Komaruddin hidayat berpendapat bahwa ajaran tasawuf (sufisme) islam harus disebarluaskan kepada masyarakat, tujuannya adalah untuk menyelamatkan manusia dari situasi atau kondisi kebingungan akibat dari hilangnya nilai-nilai spiritual di dalam dirinya, dan memperkenalkan tasawuf sebagai ajaran esoteris islam dan menegaskan tasawuf sebagai jantung dari ajaran islam.
Pengaruh Tasawuf dalam Kehidupan
Tasawuf dapat mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang khususnya pada nilai moral dan kepribadiannya, contohnya seseorang akan hidup sederhana, tidak berlebihan, tidak takabur atau somborng, dan rendah hati atau wara', yaitu bersabar saat mendapat ujian ataupun musibah dan merasa bersyukur saat mendapat nikmat. Dan orang yang mengamalkan tasawuf pasti akan menaati perintah Allah dan Rosulnya.
Melewati sikap takwa individu dapat menyadari keberadaan Allah pada hidupnya, inti daripada ketakwaan yaitu melakukan segala suatu hal dengan menyadari bahwa Allah selalu ada di dekatnya, memperhitungkan dan juga mengawasi setiap perilaku dan perbuatannya. Inilah yang dinamakan pengawasan yang benar, yaitu pengawasan yang berasal dari iman dalam dirinya, yang akhirnya menghasilkan perilaku yang ikhlas dan tanpa pamrih. Jika seorang individu telah menyadari keberadaan Allah, maka dengan sendirinya seseorang itu akan memiliki perilaku atau budi pekerti yang baik.
Penutup.
Pada zaman modern atau era millenial ini banyak orang yang hanya berfokus kepada ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga pendidikan moral dan agamanya berkurang, pada zaman ini orang-orang lebih memilih untuk berlomba-lomba dalam mencari materi atau kekayaan duniawi, sehingga tingkat spiritualitasnya berkurang, karena inilah banyak orang di generasi milenial ini yang merasa kekosongan pada batinnya, mudah merasa stress dan tingkat kejahatan pada masa ini juga bertambah.Â
Untuk menangani problematika yang dihadapi oleh generasi millennial ini, tasawuf memberikan solusi sebagai penyeimbang antara duniawi dan akhirat. Tasawuf mampu menuntun manusia dengan berbagai konsep ajarannya, sehingga manusia kembali kepada fitrahnya sebagai makhluk rohani, dengan menerapkan tasawuf dalam kehidupan sehari-hari maka manusia akan merasa terpenuhi kebutuhan spiritualitasnya, dan merasa keimanannya bertambah serta merasakan kedekatan Tuhan, sehingga hidupnya akan terasa aman dan tentram. Dan tingkat moralitas serta kemanusiaannya akan bertambah, sebaliknya tingkat kejahatan akan menurun.