Mohon tunggu...
Rizka Idha
Rizka Idha Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Unsur Retorika: Pengembangan Ilmu untuk Berkomunikasi

28 Mei 2024   22:07 Diperbarui: 28 Mei 2024   22:20 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Syamsul Yakin dan Rizka Id'ha Nuraini
Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif  Hidayatullah Jakarta

Dalam retorika, kemampuan berkomunikasi yang efektif sangat bergantung pada tiga elemen utama, yakni pathos, logos, dan ethos. Ketiga elemen ini bekerja secara sinergis untuk menciptakan komunikasi yang meyakinkan dan berdampak.

Pathos
Pathos adalah aspek emosional dari komunikasi. Pathos berarti bahwa seorang komunikator seyogyanya memiliki kemampuan emosional yang baik dalam mengelola emosi, empati, dan persuasi. Seorang komunikator yang efektif harus mampu menyentuh perasaan audiensnya, mempengaruhi emosi mereka, dan membuat mereka merasa terhubung dengan pesan yang disampaikan. Dengan kadar empati dan persuasi yang tepat, akan terbangun komunikasi yang produktif dan efektif. Empati memungkinkan komunikator untuk memahami perasaan audiens, sementara persuasi membantu dalam mempengaruhi opini dan tindakan mereka.

Logos
Dalam retorika, logos adalah sarana persuasi dengan menunjukkan bukti logis, nyata, atau konkret. Istilah ini berasal dari kata Yunani yang berarti "kata" atau "akal". Logos adalah penggunaan argumen yang berbasis fakta, statistik, data, dan bukti nyata untuk meyakinkan audiens. Penggunaan logos melibatkan penyusunan argumen yang rasional dan berbobot, sehingga audiens dapat melihat kevalidan dan kebenaran dari apa yang disampaikan. Logos berfungsi untuk memberikan dasar yang kuat bagi pesan yang disampaikan, menjadikannya lebih dapat dipercaya dan diterima oleh audiens.

Ethos
Ethos adalah kekuatan yang dimiliki komunikator (pembicara) dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya dapat dipercaya. Ethos berkaitan dengan kredibilitas dan kepercayaan yang dimiliki pembicara di mata audiens. Seorang komunikator yang memiliki ethos yang kuat akan dianggap jujur, berintegritas, dan memiliki otoritas dalam topik yang dibahas. Kepercayaan ini dibangun melalui reputasi, pengalaman, dan cara penyampaian yang profesional dan etis. Ethos memainkan peran penting dalam membentuk persepsi audiens tentang reliabilitas dan kredibilitas pesan yang disampaikan.

Ketiga elemen retorika ini, yaitu pathos, logos, dan ethos, sangat penting dalam membangun komunikasi yang efektif. Seorang komunikator yang baik harus mampu mengintegrasikan ketiganya dalam penyampaiannya, sehingga pesan yang disampaikan tidak hanya menyentuh emosi audiens (pathos), tetapi juga logis dan berbasis bukti (logos), serta disampaikan oleh seseorang yang dapat dipercaya (ethos). Dengan demikian, komunikasi yang dibangun akan lebih meyakinkan dan berpengaruh, serta mampu mencapai tujuan yang diinginkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun