Mohon tunggu...
Rizka Hartati
Rizka Hartati Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris SMK Negeri 1 Empat Lawang, Sumatera Selatan

3L (Literacy, Literature, Library)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka: Sebuah Harapan akan Pembelajaran yang Lebih Berkualitas

30 Maret 2023   20:46 Diperbarui: 30 Maret 2023   20:50 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berpuluh tahun mengajar melewati beberapa pergantian kurikulum, tahun 2022 Kurikulum Merdeka diluncurkan oleh Kemendikbudristek sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Ditengah gempuran kemajuan teknologi yang seolah membuat para generasi penerus seperti hilang arah dan jati diri, Kurikulum Merdeka yang berfokus pada pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila memberikan secercah harapan akan perbaikan pendidikan di Indonesia.

Betapa tidak secara langsung dan tidak langsung banyak karakter baik bangsa ini yang sudah mulai tergerus oleh kemajuan jaman. Seyogianya esensi dari sebuah pendidikan tidak hanya pencapaian sebuah kompetensi lebih dari itu bagaimana karakter baik dapat tumbuh dan berkembang dalam diri peserta didik hingga ia mampu mampu bersaing dan memberikan dampak baik pada sekitarnya.

Guru sebagai ujung tombak dari sebuah sistem pendidikan selalu memiliki peranan penting dalam setiap perubahan kurikulum begitu pula pada Kurikulum Merdeka. Pada Kurikulum Merdeka bagaimana seorang guru mampu bertindak sebagai salah satu aktor yang bertugas mendesain sebuah proses pembelajaran sehingga dapat memaksimalkan potensi yang ada pada peserta didik.

Kegiatan pembelajaran (dok.pribadi)
Kegiatan pembelajaran (dok.pribadi)
Beberapa elemen penting dalam Kurikulum Merdeka tentunya harus menjadi perhatian guru. Jika ditilik lebih dalam bagaimana seorang guru mampu memahami karakter, menganalisis kebutuhan peserta didik sehingga bisa menerapkan kegiatan pembelajaran yang tepat sesuai minat serta daya dukung yang ada merupakan kunci dari pembelajaran pada Kurikulum Merdeka.  

Dalam upaya tersebut tentunya dibutuhkan kerjasama dari semua pihak di sekolah maupun diluar ke sekolah yang meliputi keterlibatan aktif dari semua warga sekolah, orang tua, masyarakat, serta dunia industri sehingga merdeka belajar yang sesungguhnya akan benar-benar dapat terwujud.

Pada praktik baik yang telah dilakukan penulis pada mata pelajaran Bahasa Inggris materi caption terlihat bagaimana implementasi Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran berdiferensiasi memiliki dampak baik tidak hanya dalam pencapaian tujuan pembelajaran akan tetapi juga pada perkembangan karakter peserta didik. Rangkaian alur pembelajaran yang diterapkan dimulai dari (1) tes diagnostik kognitif dan non kognitif, analisis kebutuhan dan minat peserta didik (2) pembelajaran yang berpusat kepada murid (student-centered learning), variasi konten/proses pembelajaran sesuai dengan karakter peserta didik di kelas, serta (3) keleluasaan yang diberikan kepada peserta didik untuk menentukan dan membuat produk hasil belajar yang sesuai dengan minatnya dengan bantuan guru sebagai fasilitator, menjadi hal-hal yang memberikan ruang bagi peserta didik untuk bereksplorasi mengembangkan minat dan bakatnya sekaligus menjadikannya sebuah pembelajaran bermakna dalam pencapaian tujuan pembelajaran. 

 Mendiskusikan caption text yang telah dibuat (dok.pribadi)
 Mendiskusikan caption text yang telah dibuat (dok.pribadi)

Dalam proses tersebut beberapa karakter pelajar Pancasila diantaranya berakhlak mulia, gotong royong, dan bernalar kritis dapat terasah dengan baik. Bagaimana peserta didik mampu bekerja sama dalam penyelesaian tugas di dalam kelompok, menentukan tema proyek caption yang sesuai serta memilih media penyajian yang tepat berdasarkan minat dan kemampuan mereka, membuat timeline waktu penyelesaian tugas agar selesai tepat waktu, berdiskusi antar kelompok tanpa menjatuhkan dan tidak melakukan plagiarisme merupakan contoh dari karakter Pancasila yang akan bisa terus dikembangkan dalam implementasi Kurikulum Merdeka apapun kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Kita tentu paham bahwa tantangan era industri 5.0, globalisasi dan digitalisasi tentunya mengharuskan peserta didik dibekali tidak hanya dengan kemampuan kognitif yang mempuni tetapi juga soft skills yang terasah dengan baik seperti seperti kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, beradaptasi, bekerja tim yang mana kemampuan tersebut seharusnya bisa diakomodir dengan baik dengan implementasi Kurikulum Merdeka. 

Akan tetapi, akan selalu ada celah antara tujuan yang ingin dicapai dengan kondisi yang ada. Kurangnya daya dukung menjadi salah satu faktor timbulnya celah ini dan menyebabkan sebagian guru terutama di daerah terpencil cenderung pasrah akan kondisi yang ada. Sebenarnya, hal ini telah diupayakan untuk diminimalisir dengan adanya Platform Merdeka Mengajar yang bertujuan membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman yang dalam tentang Kurikulum Merdeka. Saya pun merupakan salah satu guru yang merasakan manfaat dari platform tersebut. Melalui platform tersebut saya belajar secara mandiri, memahami esensi dari Kurikulum Merdeka yang sebenarnya bisa diterapkan sesuai kondisi dan daya dukung yang ada di sekolah masing-masing. 

Bimbingan proyek penulisan caption pada website Book Creator (dok.pribadi)
Bimbingan proyek penulisan caption pada website Book Creator (dok.pribadi)
Seperti hal nya ketika saya memberikan keleluasaan kepada peserta didik dalam proyek caption mereka dengan memanfaatkan teknologi sementara fasilitas yang ada sebenarnya kurang mendukung hal tersebut untuk dilakukan secara maksimal. Beberapa kendala tersebuat diantaranya listrik yang sering padam, koneksi internet yang tidak terlalu baik bahkan beberapa kelas termasuk dalam kategori blank spot WiFi, laboratorium komputer yang masih terbatas, dan kepemilikan laptop atau PC yang masih minim dikalangan peserta didik dikarenakan faktor ekonomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun