Mohon tunggu...
Aulia Rizka Firdaus
Aulia Rizka Firdaus Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer Copywriting

Copywriter | Poetry Writer | Short Story

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Monolog Insomnia

14 Oktober 2024   11:47 Diperbarui: 14 Oktober 2024   11:52 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tugas-tugasku belum selesai, nilai anjlok tidak karuan, masalah yang terus datang, belum lagi kondisi mental yang naik turun. Aku merasa tidak tahu."

Setelah berpikir demikian, aku menghela napas panjang, berusaha menenangkan diri. Namun, pikiranku tak kunjung reda. Cekungan di bawah mataku semakin dalam, dan mataku mulai sayu, lelah.

Aku duduk diam sejenak, kemudian berdiri dan membuka jendela kamar, membiarkan udara pagi yang segar masuk, menggantikan suasana pengap yang menyelimuti. Suara burung berkicau di luar menjadi sedikit pelipur lara. Namun, itu semua seolah tidak cukup untuk mengusir kegelapan yang menyelimutiku.

"Aku hanya ingin tidur!" teriakku dalam hati, meskipun suara itu tak keluar.

Kondisi tubuhku sudah seperti mayat hidup. Dalam keheningan, aku merenungkan segala hal yang menggangguku. Setiap masalah terasa menumpuk, seakan menuntut perhatian sekaligus. Dalam heningnya pagi, aku berharap ada jalan keluar dari semua kegundahan ini.

Akhirnya, aku kembali ke tepian kasur dan duduk, membiarkan semua pemikiran ini berlarian di benakku. Mungkin, semua ini adalah bagian dari perjalanan hidupku yang harus kuterima. Mungkin, aku perlu menemukan cara baru untuk menghadapi semua rasa sakit dan tekanan ini. Mungkin, inilah saatnya untuk bangkit dan berusaha menemukan ketenangan yang selama ini kucari.

Dengan harapan baru, aku menutup mata sejenak, mencoba membiarkan diri tenggelam dalam ketenangan yang sederhana. Mungkin, inilah saatnya untuk merenungkan kembali langkahku dan mencari cara baru untuk menghadapi semua rasa sakit dan tekanan ini. Dalam ketidakpastian ini, aku berharap bahwa suatu saat, semuanya akan menjadi lebih baik, dan tidur yang nyenyak akan kembali menyapa.

- Lia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun