Mohon tunggu...
Rizka Febrina
Rizka Febrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Gizi Poltekkes Kemenkes Pangkal Pinang

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tingkat Kesegaran Lobster dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Gizi

17 September 2024   12:38 Diperbarui: 17 September 2024   14:20 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.morulaivf.co.id/id/blog/bolehkah-ibu-hamil-makan-lobster/

Lobster sebagai salah satu makanan laut yang bernilai tinggi, sering kali menjadi pusat perhatian karena cita rasa dan kandungan gizinya yang kaya. Namun, satu aspek yang jarang dibahas secara mendalam dalam literatur gizi adalah pengaruh tingkat kesegaran lobster terhadap kualitas nutrisinya. Penelitian umum lebih sering berfokus pada kandungan protein, vitamin, dan mineralnya tanpa menelaah peran kesegaran dalam menentukan manfaat nutrisi yang optimal.

Tingkat kesegaran lobster ternyata memiliki implikasi besar terhadap kelengkapan nilai gizinya. Dalam beberapa jam setelah penangkapan, enzim dalam tubuh lobster mulai memecah protein secara alami, mengurangi bioavailabilitas asam amino esensial. Ini menunjukkan bahwa semakin cepat lobster dikonsumsi setelah ditangkap, semakin tinggi tingkat proteinnya yang dapat dimanfaatkan tubuh. Selain itu, lipid (lemak sehat) dalam daging lobster juga dapat teroksidasi seiring berjalannya waktu jika lobster tidak disimpan dengan baik. Oksidasi ini dapat menurunkan kandungan asam lemak omega-3 yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan jantung dan otak.

Selain itu, vitamin seperti vitamin B12 dan selenium yang penting untuk fungsi saraf dan sistem kekebalan tubuh bisa mengalami degradasi akibat paparan udara atau suhu yang tidak tepat. Penurunan kualitas lobster yang terlalu lama disimpan tidak hanya berpengaruh pada gizi mikro tetapi juga menimbulkan potensi kontaminasi bakteri seperti Vibrio yang semakin meningkat seiring dengan menurunnya kesegaran lobster.

Berdasarkan hal tersebut penting bagi para konsumen untuk menyadari bahwa lobster segar bukan hanya lebih lezat tetapi juga lebih bernutrisi. Pengolahan lobster yang segar dalam jangka waktu yang cepat setelah penangkapan menjadi kunci untuk mendapatkan manfaat kesehatan maksimal, karena penurunan kualitas nutrisi dapat berlangsung cepat dalam kondisi yang tidak tepat.

Dalam konteks ilmu gizi, lobster yang dikonsumsi dalam kondisi segar menawarkan nilai nutrisi yang jauh lebih optimal daripada yang telah disimpan dalam waktu lama, sehingga metode penyimpanan dan penanganan lobster yang baik harus menjadi perhatian utama bagi industri makanan laut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun