Bullying atau perundungan adalah masalah serius yang sering terjadi di lingkungan sekolah dan dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap perkembangan sosio-emosional remaja. Perilaku ini melibatkan tindakan agresi yang berulang-ulang terhadap individu yang lebih lemah, baik secara fisik, verbal, maupun sosial.
Beberapa dampak negatif yang sering muncul antara lain:
1. Gangguan kesehatan mental. Korban bullying sering mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan stres pasca-trauma, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri.Â
2. Penurunan harga diri.Perundungan terus-menerus dapat merusak harga diri korban, membuat mereka merasa tidak berharga, tidak aman, dan tidak layak.
3. Masalah dalam bersosialisasi. Korban bullying seringkali menghindari interaksi sosial, merasa terisolasi, dan sulit membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
Pengalaman bullying menciptakan trauma emosional yang mendalam, meninggalkan bekas luka psikologis yang sulit disembuhkan.Korban bullying hidup dalam ketakutan dan selalu merasa tidak aman, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Langkah yang perlu dilakukan sebagai pendidik diantaranya :Â
1. Menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif, toleran, dan bebas dari kekerasan, menyediakan layanan konseling bagi korban dan pelaku bullying, memberikan dukungan sosial yang kuat kepada korban bullying,Â
2. Menyediakan layanan konseling bagi korban dan pelaku bullying.
3. Memberikan dukungan sosial yang kuat kepada korban bullying.
Bullying bukan hanya masalah individu, tetapi masalah sosial yang kompleks. Semua pihak perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari bullying bagi semua anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H