Mohon tunggu...
Rizka Edmanda
Rizka Edmanda Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer - Mom Blogger - Soon To Be Notary

www.rizkaedmanda.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sebongkah Asa Merawat Karakter Anak Bangsa dengan Dukungan IndiHome, Internetnya Indonesia

17 Juli 2022   15:48 Diperbarui: 17 Juli 2022   16:01 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: gambar diolah pribadi dari Indihome.co.id

Gerakan ini menempatkan pendidikan karakter sebagai poros utama dalam program ajarnya. Tak ada mata pelajaran sains ataupun menghitung angka-angka di tempat ini. 

Bukannya tidak perlu, tapi kami berasumsi bahwa anak-anak sudah sangat kenyang mendapatkan ilmu pengetahuan umum dari sekolah namun bekal penguatan karakter dirasa masih sangat kurang. Padahal pendidikan karakter adalah pondasi dan ruh dalam pembangunan sebuah bangsa. 

Dengan bekal karakter yang kuat diharapkan kelak anak-anak tersebut bisa memanfaatkan ilmu pengetahuan dengan jujur, baik dan bijak. Sebab apalah artinya orang berilmu namun tak mampu memanfaatkan ilmu tersebut untuk kebaikan dan kebermanfaatan.

Berbeda dari sekolah pada umunya, di tempat ini anak-anak diberikan pelajaran yang "tak biasa". Antara lain, ada kelas lingkungan hidup, kelas pendidikan anti korupsi, kelas literasi digital hingga seni dan budaya. Saya sendiri mengampu kelas pendidikan anti korupsi dan kebudayaan, meski terkadang sesekali saya juga diminta mengisi kelas lingkungan hidup.

Urgensi Penguatan Karakter dan Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini

Kalau teman-teman bertanya mengapa perlu ada kelas pendidikan anti korupsi di tempat ini jawabannya mudah saja, sebab korupsi adalah salah satu permasalahan amoral yang amat genting di negeri ini. 

Coba saja lihat di berbagai media, berita tentang OTT atau operasi tangkap tangan kasus kejahatan korupsi seakan sudah menjadi makanan sehari-hari. Bahkan kenyataan yang terjadi di lapangan membuka mata kita bahwa korupsi telah terjadi di seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya di level politisi, pejabat pemerintah atau kepala daerah saja, melainkan pula di level masyarakat biasa dan swasta.

Makna korupsi yang sedang saya bicarakan tidak sesempit yang diberitakan di media massa. Sebab korupsi yang kita lihat selama ini hanyalah puncak gunung es dari korupsi-korupsi kecil yang terjadi di sekitar kita. Maka kasus korupsi tak akan berhenti jika masyarakat tidak dididik sejak dini untuk mencegahnya. 

Pendidikan anti korupsi ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap kritis terhadap nilai-nilai anti korupsi sejak anak berusia dini. Seperti menanamkan sifat jujur, peduli, mandiri, tanggung jawab, sederhana, berani, dan adil. Sehingga diharapkan akan tumbuh dan terbentuk karakter generasi muda Indonesia yang memiliki integritas agar tidak mudah terpengaruh untuk melakukan perilaku-perilaku koruptif.

Tantangan dalam Mengajar : Mengembangkan Metode Pembelajaran yang Menyenangkan

Bermain sambil belajar (Foto: Rizka Edmanda)
Bermain sambil belajar (Foto: Rizka Edmanda)

Proses belajar di Rumah Pintar Surya Bangsa dipadukan dengan permainan dan lebih banyak menggunakan sarana ruang terbuka. Terkadang saya menyisipkan pesan-pesan moral dalam permainan sehingga anak-anak yang awalnya merasa "hanya sedang bermain-main saja" bisa mendapatkan pesan positif dari permainan tersebut. Mesti tidak ada kurikulum khusus yang menjadi acuan saat mengisi kelas tapi setiap kegiatan biasanya dibuat semenarik mungkin dengan tetap memasukkan unsur-unsur pendidikan karakter didalamnya.

Sebagai mahasiswa Fakultas Hukum yang tidak memiliki latar belakang ilmu keguruan jujur saya sempat merasa kesulitan saat akan menyampaikan materi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun