Mohon tunggu...
Rizka DwiIstiqomah
Rizka DwiIstiqomah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fangirling, membaca novel dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tikungan Sedarah

14 Desember 2022   12:30 Diperbarui: 14 Desember 2022   22:28 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Latihan cukup sampai disini" ujar sang pelatih.

Para anggota band mengakhiri sesi latihan untuk melepas penat setelah beradu dengan alat musik selama berjam-jam. 

Latihan kali ini sangat memeras keringat karena grup band mereka akan mengikuti perlombaan antar kota. Kini sang gitaris sedang duduk di sudut ruangan sambil menenggak sebotol air mineral.

"Hai sayang" sapaku sambil menghampirinya. Sang gitaris itu adalah pacarku, Danu Nanenta namanya.

Senyum tipis namun manis menjadi balasan sapaanku darinya.

"Kamu makin hebat deh main gitarnya" pujiku.

"Hemm thanks" jawab Danu.

Aku sudah terbiasa dengan sikapnya yang cuek. Karena memang Danu terkenal akan sifatnya yang seperti itu.

Keesokan harinya kubuatkan bekal spesial untuk Danu.

"Widih.. tumben nih kakak gue masak sendiri" ejek  Alesha, adikku.

"Pasti buat pacar loh si Danu itu kan" tebaknya.

"Kalau iya, kenapa?" tanyaku.

"Lo tuh bego atau apa sih, masih aja pacaran sama tu orang yang jelas-jelas udah ga sayang sama lo. Lo tuh seharusnya sadar diri kak, disini cuma lo yang berjuangan tapi dianya ga. Mending putusin aja deh" ucap Alesha.

"Enak aja, gue tuh masih sayang sama dia. Karena cuma dia satu-satunya cowok yang mau nerima gue apa adaya" ucapku.

"Dahlah capek gue nasehatin orang bucin" Alesha pun beranjak pergi.

Memang kalau dipikir-pikir, beberapa bulan terakhir ini hubunganku dengan Danu merenggang. Sudah kucuba segala hal untuk mempertahankan, tapi sepertinya dia ingin segera mengakhiri hubungan ini. Aku tak rela jika harus kehilangannya.

Saat ku sampai di tempat latihan, betapa terkejutnya aku melihat Danu tengah bermesraan dengan Alesha, adikku.

"Oh jadi ini alasan lo nyuruh gue putus sama Danu?" tanyaku pada Alesha.

"Iya, karena gue lebih pantes jadi pacarnya Danu" jawab Alesha.

Danu menghampiri kita lalu merangkul Alesha.

"Lo udah liat kan kalau gue selingkuh sama adek lo, jadi kita putus aja ya" ucap Danu dengan santainya.

Aku pun pergi meninggalkan mereka, meninggalkan kenanganku bersama Danu selama dua tahun ini, dan meninggalkan perasaanku untuknya. Mencoba merelakan Danu untuk Alesha, adikku sendiri.

-Tamat-

Oleh Rizka Dwi Istiqomah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun