Mohon tunggu...
Rizka Adelia
Rizka Adelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

saya hobi pada bidang musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ekonomi dalam Pandangan Paradigma Integrasi

15 Desember 2024   14:28 Diperbarui: 15 Desember 2024   16:44 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Paradigma integrasi pada era sekarang mempunyai kiprah krusial untuk menghadapi tantangan kompleks era ini. Hal ini melibatkan penyatuan nilai-nilai kepercayaan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai akibatnya memungkinkan penyelesaian persoalan etis yang timbul dampak dari perkembangan teknologi. Pentingnya paradigma memberikan kesempatan kita untuk lebih memahami persoalan kehidupan sosial manusia.

   Ekonomi termasuk dalam bagian paradigma integrasi  yang tidak bisa kita hindari saat ini, karena ekonomi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan kesejaheraan masyarakat.

   Ada 3 aspek yang akan kita pelajari yaitu, aspek Bayani,Burhani, dan Irfani.

1. Bayani

Surat Al-Jumu'ah ayat 9-10 (sumber: Quran NU)
Surat Al-Jumu'ah ayat 9-10 (sumber: Quran NU)

   Pada Quran surat al-Jumu'ah ayat 9-10 jika kita analisis menggunakan tafsir modern Al Azhar karya Buya Hamka, "Wahai orang-orang beriman! apabila kamu sembahyang pada hari Jumat, maka segeralah untuk mengingat Allah. Ini menunjukkan bahwa sembahyang Jumat adalah wajib bagi yang mendengar seruan yaitu suara adzan.

   "Dan tinggalkanlah jual beli." Artinya  ialah bagi orang yang sedang berjual beli, hendaklah ditinggalkannya jual beli apabila seruan adzan sudah terdengar. Walaupun tidak terdengar suara adzan itu, karena adzan dilakukan ialah setelah waktu Jumat masuk, yaitu bersamaan dengan waktu Dzuhur, maka lekaslah tinggalkan jual beli. Dengan perintah kepada orang beriman agar bersegera pergi ke masjid bila seruan adzan telah terdengar.

2. Burhani

   Sebagai contoh konkret dalam kehidupan kita sehari hari yaitu, beberapa warung yang buka pada hari Jumat ada yang menutup warungnya pada waktu Dzuhur atau waktu shalat Jumat karena wajib bagi laki-laki hukumnya untuk melaksanakan shalat Jumat. Akan tetapi ada yang tidak menutup warungnya karena yang menjaga bergiliran dengan perempuan. Kemudian jika sudah selesai ibadah shalat Jumat warung tersebut akan buka kembali dan melakukan aktivitas jual beli seperti biasanya.

3. Irfani

   Dari contoh kehidupan sehari hari tersebut kita bisa mengambil manfaat, nilai, dan inspirasi bahwasannya penting bagi kita manusia untuk bisa menyeimbangkan antara dunia dan akhirat, juga mencari rezeki dengan cara yang baik dan halal. Mensegerakan waktu ke masjid jika adzan sudah berkumandang dan meninggalkan segala aktivitasnya terlebih dahulu.

   Semoga hal kecil ini bisa bermanfaat bagi yang membacanya, see u...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun