Mohon tunggu...
Rizka Dahlila
Rizka Dahlila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi KPI IAIDU ASAHAN

Saya suka menulis dan menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keajaiban Sedekah

21 Desember 2023   12:51 Diperbarui: 21 Desember 2023   13:27 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tadi Ibu beli roti terus dikasihkan ke orang gila di pinggir jalan," Sri yang menjawab pertanyaanku, Ibu hanya membenarkan sembari mengangguk.

"Kenapa Ibu kasih ke orang gila? Kenapa ibu buang-buang duit dari bapak cuma untuk kasih roti ke orang gila? Kita aja jarang makan roti, bu."

"Kasihan Yani, dia kelaparan dan ...."

"Tapi dia cuma orang gila, kenapa ibu gak memikirkan keadaan kita dulu baru orang lain?" ucapku tanpa sadar mengeraskan suara.

"Yani walau orang gila, dia juga makhluk Allah, sama berharganya seperti kita, hanya saja dia sedikit tidak waras. Sesama manusia kita harus tolong menolong. Lagipula ibu tetap membeli beras kan? Kita gak boleh egois dan hanya mementingkan sendiri saja."

Aku bersungut-sungut, kesal, tentu saja, daripada uangnya tadi dibelikan roti untuk orang gila lebih baik untuk jajanku saja, itu yang membuatku marah.

"Kamu tahu gak, saat kita memberi bantuan pada orang lain, harta yang kita keluarkan bukan hilang dan tak berguna hanya karena kita menolong orang tersebut, karena nantinya akan diganti dengan yang lebih baik."

"Tapi Bu ...."

"Assalammu'alaikum!"

Ucapanku terpotong oleh salam yang terdengar dari luar rumah. Ibu tergopoh-gopoh berdiri untuk menyambut, aku yang masih kesal kini ikut bangkit dan melihat siapa yang datang.

Seorang wanita berpakaian bagus, ada beberapa laki-laki yang datang bersamanya. Mereka  membawa banyak barang dan meletakkannya di teras rumah kami. Aku tak mengenal siapa sosok itu, namun tak lama kemudian ibu kembali dengan senyum lebar di wajahnya. Beliau menarikku untuk melihat apa yang ada di teras kami saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun