"Ya udah ayo! Kebetulan Bapak lagi ada rezeki, nanti bisa dibelikan jajan masing-masing satu buat Sri sama Yani."
Aku menggeleng, ibu berbohong, aku tahu itu.
"Yani gak mau ikut?"
"Enggak ibu, biar Sri saja yang ikut, Yani tunggu di rumah."
"Beneran? Gak dapat jajan loh."
"Iya, bu."
Tak lama keduanya pergi bergandengan, aku hanya bisa memperhatikan dari balik pintu. Tawaran jajan sungguh menggiurkan tapi aku tahu ibu sedang tidak punya uang.
***
"Kok sedikit berasnya, bu?" tanyaku saat ibu pulang dengan bungkusan plastik berisi beras yang hanya sedikit dan satu jajanan yang dipegang Sri.
"Iya tadi ibu cuma beli setengah kilo."
"Loh kenapa?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!