Mohon tunggu...
rizkaauliamurdiati
rizkaauliamurdiati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi baca, topik konten favorit politik

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Dari Durian Melimpah Jadi Tempoyak: Tradisi Lezat Dusun Serambai

3 Januari 2025   12:36 Diperbarui: 3 Januari 2025   12:36 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Durian yang siap difermentasi 

Musim durian tiba, Dusun Serambai, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, menjadi salah satu tempat yang ramai dengan aktivitas masyarakat memanfaatkan hasil panen durian. Salah satu tradisi yang terus dijaga oleh warga setempat adalah pembuatan tempoyak, olahan khas yang terbuat dari durian fermentasi.

Saat durian melimpah, masyarakat Dusun Serambai memanfaatkan buah yang tidak laku dijual atau terlalu matang untuk diolah menjadi tempoyak. Proses pembuatan tempoyak dimulai dengan memisahkan daging durian dari bijinya. Daging durian yang telah dipisahkan kemudian dicampur dengan sedikit garam sebagai bahan pengawet alami. Setelah itu, daging durian disimpan dalam wadah tertutup rapat untuk menjalani proses fermentasi.

Durian yang siap difermentasi 
Durian yang siap difermentasi 
Fermentasi ini berlangsung selama tiga hingga lima hari, bergantung pada suhu lingkungan. Hasil akhirnya adalah tempoyak dengan cita rasa asam khas dan aroma yang tajam. Tempoyak ini sering digunakan sebagai bahan dasar berbagai masakan, seperti gulai ikan, sambal, hingga campuran lauk pauk khas Kalimantan Barat.

Seorang warga Dusun Serambai, Ibu Lilis, menjelaskan bahwa pembuatan tempoyak saat musim durian menjadi tradisi yang tidak hanya melestarikan budaya lokal, tetapi juga menjadi cara bijak untuk mengelola hasil panen. "Musim durian selalu menghasilkan buah melimpah, dan tidak semuanya bisa habis dimakan atau dijual. Tempoyak ini jadi solusi agar durian tidak terbuang sia-sia," ujarnya.

Tidak hanya untuk konsumsi pribadi, beberapa warga juga menjual tempoyak ke pasar lokal maupun online. Dengan harga yang terjangkau, tempoyak menjadi salah satu produk khas yang dicari oleh masyarakat dari luar daerah.

Melalui pembuatan tempoyak, masyarakat Dusun Serambai tidak hanya menjaga kearifan lokal, tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi dari hasil panen durian. Tradisi ini diharapkan dapat terus dilestarikan, terutama oleh generasi muda, agar tetap menjadi bagian dari identitas kuliner Kalimantan Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun