Pandemi Covid-19 di Indonesia serta Tantangan TVRI sebagai Media yang Menyediakan Program "Belajar dari Rumah"

TVRI memiliki 3 tantangan dalam menjalankan kebijakan "Belajar dari Rumah" antara lain :

Durasi terbatas 

Program belajar dari rumah ini memiliki durasi kurang dari 1 jam untuk setiap tingkatan, hal ini tentu sangat kurang memadai, oleh karena itu bagi sekolah-sekolah yang selama ini sudah berhasil mengemabngkan pembelajaran melalui online alangkah baiknya tetap menggunakannya dan mengikuti jadwal yang telah disepakati bersama, akan tetapi program "Belajar dari Rumah" ini dapat dijadikan program tambahan untuk menambah wawasan para siswa/i.

Model pembelajaran utuh

Program "Belajar dari Rumah" melalui TVRI ini seharusnya dirancang untuk menjadi model pembelajaran yang bermakna. Untuk itu perlu bagi perencana merujuk kompetensi-kompetensi dasar pada kurikulum untuk menghasilkan skenario pembelajaran aktif dan lembar-lembar kerja yang melibatkan proses befikir tingkat tinggi.

Model pembelajaran seharusnya tuntas diberikan salam 1 tayangan, sehingga peenrimaan siswa/i dapat utuh terhadap  satu-satu dari tujuan pembelajaran agar mereka dapat mengembangkan gagasan-gagasan tebuka, imajiantif, dan produktif dibawah bimbingan guru. 

Monitoring dan evaluasi

Monitoring dan evaluasi yang akan diebrlakukan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, tentu akan melibatkan perangkat dibawahnya seperti Dinas Pendidikan, Pengawas, maupun Kepala Sekolah. Ada baiknya hasil belajar siswa/i - yang menggambarkan hubungan unik dan personal antara siswa dengan pengetahuan yang diterimanya -- juga dimanfaatkan sebagai bagian dari refleksi keberhasilan program.

Dengan cara itu, tim yang terlibat didalam penyusunan skenario dari lembar kerja dapat terus meningkatkan mutu layanan mereka  sehingga keterampilan literasi, nmuerasi, dan karakter siswa/i dapat tumbuh sebagaimana yang diharapkan.

Pelibatan proses belajar bermakna

Pembelajaran bermakna dan pembelajaran yang bertujuan untuk sekedar memperoleh informasi berbeda dalam hal pelibatan proses berfikir tingkat tinggi. Pelibatan proses berfikir ini membedakan kedua jenis pembelajaran dalam hal berikut :