Sayyidah Khadijah yang menjadi istri Nabi adalah contoh orang yang bertaqwa, taat, takut kepada Allah, tidak bermaksiyat kepada Allah, tidak meninggalkan sesuatu dari kewajibannya sehingga Tuhannya mencintainya. Di dalam hadits : Malaikat Jibril datang kepada Nabi dan berkata : Ya Rasulullah, Khadijah akan datang kepada engkau dengan membawa wadah yang berisi lauk, makanan atau minuman. Ketika Khadijah datang kepada engkau, maka bacakanlah salam dari Tuhannya dan salam dariku, bahagiakanlah Khadijah dengan rumah di surga dari bambu yang tidak ada suara dan tidak ada kepayahan di dalamnya. Bambu tersebut adalah mutiara. Khadijah menjawab salam : الله السَّلَامُ وَمِنْهُ السَلَامُ وَعَلَى جِبْرِيلَ السَّلَامُ
Sayyidah Khadijah berada dalam paling utama akhlaq, ketaatan yang sempurna untuk suaminya yakni Rasulullah, melayani Rasulullah, membantu Rasulullah untuk menyebarkan agama Islam, meringankan kesusahan kaum Rasulullah, sabar atas segala cobaan.
Sayyidah Khadijah adalah orang yang pertama masuk Islam, beriman dan diam bersama Nabi SAW selama 40 tahun dalam istirahat, senang, bahagia dan cerah. Sayyidah Khadijah adalah paling utama istri Rasulullah. Dari Sayyidah Aisyah beliau berkata : Nabi ketika menyebutkan Sayyidah Khadijah, Nabi tidak pernah bosan memuji dan meminta ampunan untuk Sayyidah Khadijah.
Bab Ketiga dari Kitab Akhlaqu lil Banat Juz 2
Penulis Artikel : Rizka Amalia Zahroh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H