Seperti yang telah diketahui bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna diantara makhluk Tuhan yang lain. Manusia dikaruniai akal dan hati nurani yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Alat yang digunakan untuk menciptakan suatu ide atau akal adalah otak.
Otak adalah organ yang paling menakjubkan di dalam tubuh manusia, karena ia dapat mengendalikan sistem saraf pusat agar bisa bekerja secara normal. Otak manusia sangatlah kompleks dan terdiri sekitar 100 miliar saraf (neuron) dan ada begitu banyak hal terjadi di dalam otak dengan berbagai bidang yang berbeda. Karenanya otak termasuk salah satu organ vital dalam kehidupan manusia.
Di dalam otak manusia terdapat tiga tingkat otak yakni, otak reptile, system limbic, dan neokorteks. Ketiga tingkat otak tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Tidak hanya bangsa reptile seperti buaya, ular, dan kadal yang memiliki otak reptile, namun di dalam otak manusia juga ada. Ketika manusia terancam bahaya dan stress, otak reptile akan bekerja dengan memberikan signal kepada manusia tersebut untuk terhindar dari bahaya dan stress. Otak ini tidak mampu untuk berpikir lebih rumit dan hanya memberikan gerak reflek seseorang.
Tingkat kedua yaitu limbic disebut juga otak mamalia. Terdapat di lapisan kedua setelah otak reptile dan berfungsi sebagai pembungkus otak reptile. Hormone yang dihasilkan oleh limbic mempunyai tugas menyeimbangkan serta mengendalikan rasa emosi, senang, dan perasaan ingin memdapatkan sesuatu. Dari otak reptile yang hanya mampu berpikir sederhana dan lebih mengedepankan nafsu maka neokorteks akan bekerja mengendalikan nafsu tersebut. Dengan neokorteks manusia dapat berpikir secara optimal dan lebih berpikir lebih nalar.
Setiap individu lahir ke dunia mempunyai bakat yang sangat berhubungan dengan kemampuan otak. Bakat dan kreativitas yang masih terpendam tersebut harus diasah agar dapat berkembang optimal. Jika bakat berkembang maka otak akan berkembang pula. Anak yang hiperaktif berbeda dengan anak biasa. Biasanya anak tersebut memilki bakat yang tinggi dan berkebutuhan khusus. Namun anak seperti akan dianggap aneh oleh teman-temannya karena perilakunya yang cenderung berbeda dengan anak-anak biasa.
Dalam pendidikan bakat atau kreativitas yang dimiliki anak dapat berkembang optimal dengan empat pendekatan, yakni pribadi yang unik diharapkan muncul ide-ide baru dan inovatif. Dari ide-ide tersebut, bakat kreatif dapat berkembang apabila ada pendorong serta lingkungan yang mendukung. Bakat kreatif juga dapat terhambat apabila kondisi lingkungan tidak mendukung.
Selama ini orang tua kurang peduli dengan bakat anaknya, mereka lebih memperhatikan pada prestasi akademik yang diperoleh di sekolah formal. Meskipun guru menyadari pentingnya perkembangan kreatifitas tetapi dengan kurikulum yang ketat dan kelas dengan jumlah murid banyak, maka tidak ada waktu bagi pengembangan kreativitas.
Apabila lingkungan mendorong bakat anak tumbuh berkembang, cara selanjutnya dengan melalui proses. Pendidik hendaknya dapat merangsang siswa untuk melibatkan dirinya dalam berbagai kegiatan kreatif. Untuk itu yang penting adalah memberi kebebasan kepada siswa untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif. Kemudian anak akan berproduksi dengan bakat yang dimilikinya.
Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna adalah kondisi pribadi dan lingkungan. Pendidik harus memberikan kesempatan kepada siswanya untuk melakukan pertunjukan kepada teman-temannya sesuai dengan karyanya. Dengan demikian bakat dan minat anak dapat berkembang optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H