Hai para pembaca yang saya cintai !
Apa kabar kalian semuanya? semoga dalam keadaan sehat selalu ya!:)
Perkenalkan nama saya Rizka dari Universitas Siber Asia ialah salah satu Universitas yang menerapkan e-learning atau pembelajaran 100% online. Dimana perkuliahan ini sangat membantu saya sebagai seorang karyawan dan juga sangat fleksibel karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja asalkan ada internet. Faktor lain mengapa saya memilih Universitas Siber Asia untuk mendapat gelar S. Ak. karena pandemi Covid yang melanda dunia membuat saya ingin memudahkan hidup dengan melakukan semua pekerjaan dengan serba digital.
Pandemi virus corona berdampak luas dan dalam pada industri pariwisata di seluruh dunia karena anjloknya permintaan dari wisatawan domestik maupun mancanegara. Drastisnya penurunan permintaan ini disebabkan oleh pemberlakuan berbagai pembatasan perjalanan oleh banyak negara yang berusaha membendung penyebaran dan penularan virus yang bisa berakibat fatal itu. Indonesia, sebagai salah satu negara pilihan tujuan wisata juga tidak luput dari imbas ini.
Pandemi Covid-19 yang masih terjadi di berbagai penjuru dunia sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Berbagai sektor dan industri turut terpengaruh dari adanya Pandemi Covid-19 ini. Salah satunya adalah sektor pariwisata dan industri pendukungnya. Banyak tempat wisata yang sempat ditutup selama pandemi covid-19 meskipun sekarang sudah ada yang dibuka kembali, namun dengan berbagai penerapan protokol kesehatan yang dilakukan, kondisi sektor pariwisata dan industri pendukungnya besar kemungkinan masih membutuhkan waktu untuk bangkit kembali.
Sektor pariwisata juga didukung dengan berbagai industri terkait, salah satunya adalah perhotelan dan kuliner yang turut mendapatkan dampak positif dari perkembangan pariwisata di Indonesia. Namun karena Covid-19, banyak tempat wisata, hotel dan restoran yang tutup, meskipun memang seiring adanya pelonggaran kebijakan dari Pemerintah, tempat wisata, hotel dan restoran sudah boleh dibuka kembali.
Pandemi virus Covid-19 menyebabkan 50 juta pekerja di sektor perjalanan dan pariwisata global dalam bahaya dengan berkurangnya jumlah wisatawan secaradrastis dalam seperempat tahun ini. Dampak ini tergantung pada berapa lama wabah ini berlangsung dan kemungkinan akan bertambah buruk karena kebijakan pembatasan perjalanan yang diterapkan oleh banyak negara.
Kebijakan Pemerintah tarhadap COVID-19 yaitu mengantisipasi penyebaran pandemi virus ini, sejumlah kebijakan mulai diterapkan pemerintah. Diantaranya pemberlakuan kebijakan membatasi aktivitas keluar rumah, melakukan physical distancing, hingga pelaksanaan Pembatasan Sosial Besar Besaran (PSBB). Kebijakan kebijakan ini diharapkan mampu mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat. Hal ini mulai terlihat dengan adanya penutupan beberapa akses jalan dalam beberapa waktu, mengurangi jam operasional transportasi dan juga mengurangi jumlah transportasi umum.
Sektor Pariwisata di era Pandemi Covid-19 terhadap Industry 4.0 & Society  5.0
Zaman semakin modern dan berkembang. Salah satu yang menjadi pusat perkembangan di setiap era yaitu teknologi. Saat ini Indonesia masih berfokus dalam mengembangkan Revolusi Industri 4.0. Namun, ketika sebagian negara telah menerapkan society 5.0, tak ada salahnya Indonesia mulai merangkak untuk menerapkannya secara perlahan dengan tujuan memajukan pembangunan bangsa.
 Society 5.0 sendiri bertujuan menciptakan masyarakat dimana mereka dapat menyelesaikan berbagai tantangan sosial dengan memasukkan berbagai inovasi dari Revolusi Industri ke-4 seperti IoT, Artificial Intelligence, Big Data, robot, serta Change of Economics ke dalam setiap produk industri dan juga kehidupan masyarakat.