Film series “ Selesai ” menceritakan tentang kisah percintaan yang penuh dengan suka dan duka di dalam rumah tangga.
Film tersebut merupakan karya dan arahan dari sutradara yang bernama Tompi. Selain menekuni pada bidang per filman ia juga memiliki banyak karya musik dan fotografi. Dalam film tersebut Tompi merangkul sejumlah artis Indonesia papan atas. Mereka adalah Anya Geraldine ( Anya ), Gading Martin ( Broto), dan juga terdapat Ariel Tatum ( Ayu ), Marini Soerjosoemarno ( Ibu sri ), Tika Panggabean, Imam Darto. Yang pastinya sudah banyak masyarakat yang tahu. Sebab mereka tampil dengan professional dalam setiap film yang mereka peran kan.
Sinopsis dari film selesai, menjelaskan bahwa sebuah kisah seseorang yang memiliki sebuah rasa suka terhadap seseorang yang sudah menikah dan menjadikannya sebuah duka yang mendalam.
Mengingat dalam sebuah hubungan yang belum resmi atau sampai dijenjang pernikahan pasti rasa manis akan terlihat di awal – awal saja. Dalam hubungan asmara Pertengkaran akan terlihat seiringnya waktu berjalan.
Cinta yang terlarang akan membuat seseorang merasakan kebahagiaan sesaat. Namun, rasa bahagia maupun rasa suka yang berlebihan justru akan membuat tidak baik dalam suatu hubungan. Apalagi dalam islam hubungan yang memiliki asmara dengan orang lain, namun sudah memiliki pasangan dalam pernikahan yang sah. Atau bisa dikatakan berselingkuh adalah dosa besar.
Cinta yang berujung duka, Orang yang sedang jatuh cinta harus siap menerima luka yang mendalam. Dalam film “ selesai “ tersebut menjelaskan bahwa setiap hubungan pasti mengalami suatu masalah mulai dari hal terkecil sampai hal terbesar sekalipun, dalam masalah tidak ada yang benar maupun yang salah.
Salah satu jalan keluar dari setiap permasalahan yaitu dengan menyelesaikannya secara bersamaan. Dalam sebuah permasalahan tidak mungkin hanya salah satu pihak yang akan melakukan pembelaan. Sebab masalah yang berhubungan dengan percintaan berasal dari ego yang saling meninggi. Pada akhirnya akan ada kata “ Selesai “ hanya untuk mengakhir dari sebuah permasalahan tersebut.
Dalam buku yang berjudul “ A Word from Warm Heart “ ( 2013 ), Ha Myung Hee menyebutkan bahwa drama ini menggambarkan realita yang terjadi pada kehidupan masyarakat modern, yang dimana pernikahan yang tenang dan baik – baik saja pun tidak akan lepas dari bahaya perselingkuhan.
Ungkapan tersebut sangat cocok untuk karakter Broto sebagai seorang laki – laki yang melanggar hak dan merusak perjanjian dalam pernikahan. Drama ini mengajarkan bahwa sebuah hubungan harus dibangun atas dasar kepercayaan bila salah satu sudah tergoda maka sulit untuk kembali lagi.