Keberadaan dan kecondongan Soekarno terhadap PKI membuat AS meradang. Penguatan Indonesia oleh PKI akan membuat perusahaan AS mati, sebab di bawah Komunis Indonesia akan bersekutu dengan Uni Soviet atau Tiongkok.Â
Para pejabat penting dalam pemerintahan Eisenhower (Presiden Amerika Serikat 1952-1960) berusaha memecah belah Indonesia menjadi negara-negara kecil.Â
Mereka mengatakan Presiden Soekarno merupakan sebuah kutukan. Politik luar negerinya yang bebas aktif, hujatan berulangnya terhadap imperialisme Barat, dan kesediaannya merangkul PKI sebagai bagian integral dalam politik Indonesia ditafsirkan sebagai bukti kesetiaan Soekarno kepada Moskow dan Beijing.
Amerika Serikat bekerja sama dengan Angkatan Darat yang anti-komumisme untuk menyingkirkan PKI dan Soekarno dari posisinya. Di bawah Nasution dan Yani Angkatan Darat berangsur-angsur memperluas kekuasaannya, mengonsolidasi korps perwiranya, dan menjadikan institusi ini sebagai pemerintahan dalam penantian.Â
Amerika Serikat memperkukuh hubungannya dengan Angkatan Darat pada akhir 1950an dengan memberikan nasihat, sumbangan dana dan menjual persenjataan kepada Angkata Darat demi mempersiapkan tentara Indonesia untuk berbentrokan dengan PKI dan merebut kekuasaan negara.Â
Kelompok Yani merancang strategi untuk mencari dalih yang tepat dalam melancarkan kudeta terhadap Soekarno yang telah memberi hati kepada PKI.Â
Usaha kup PKI yang gagal adalah dalih yang mereka rencanakan. Para jenderal sayap kanan tersebut dengan sengaja meniupkan api desas-desus pada 1965 untuk memancing PKI agar melakukan semacam aksi militer.
Usaha Angkaran Darat untuk menindas PKI telah berlangsung sejak tahun 1960. Penindasan tersebut dipimpin oleh Jenderal Sukendro. Sukendro mendesak Nasution agar melakukan kudeta terhadap Soekarno. Soekarno yang mengetahui hal tersebut kemudian mengirim Sukendro ke pengasingan selama tiga tahun. Â
Penindasan tersebut berakhir dengan sebuah kompromi yang dilakukan oleh Soekarno. Setelah Sukendro bebas pada tahun 1963, Yani memanggil kembali Sukendro ke Angkatan Darat dan pada tahun 1965 ia dipercaya untuk merancang komplotan tingkat tinggi dalam mengganyang PKI dan mendongkel Soekarno bersama tiga jenderal lainnya.Â
Kelompok ini dikenal sebagai ‘brain trust’ (kelompok pemikir). Informasi tentang kelompok para jenderal pilihan Yani itu bocor. Soekarno mendengar desas-desus tentang Dewan Jenderal dan memanggil Yani ke istana pada 22 Mei 1965.
Para Jenderal berhasil memancing PKI agar melakukan semacam aksi militer. Golongan kiri yang berada di bawah komando Untung meyakini bahwa jenderal-jenderal sayap kanan akan melancarkan kup terhadap Soekarno.Â