Pernahkah kamu merasa jijik, mual dan ketakutan ketika mendapati sekumpulan lubang-lubang kecil yang dihasilkan dari bentuk suatu benda seperti sarang lebah dan sejenisnya?Jika ya, maka mungkin kamu mengidap trypophobia.
Apakah Trypophobia Itu?
Melansir dari klikdokter.com, trypophobia adalah rasa takut yang berlebihan terhadap lubang-lubang yang padat dan dalam jumlah banyak. Lalu bagaimanakah gejala yang ditimbulkan pada trypophobia ini?
Gejala Trypophobia
Adapun gejala yang ditimbulkan penderita trypophobia yang dirangkum dari hellosehat.com adalah sebagai berikut:
1. Takut ketika melihat sekumpulan lubang-lubang kecil
2. Merinding ketika melihat lubang-lubang dalam jumlah yang banyak
3. Merasakan sensasi gatal-gatal ketika menatap lubang-lubang kecil
4. Napas tidak teratur dan jangung berdegup kencang ketika melihat lubang-lubang pada suatu benda tertentu
5. Gemetaran hingga keluar keringat dingin ketika menjumpai benda yang menyerupai lubang-lubang kecil.
Benda-benda yang Menjadi Pemicu Trypophobia
Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah benda-benda yang bisa menjadi pemicu trypophobia.
1. Sarang lebah
2. Buah delima
3. Spons
4. Gelembung
5. Bubble wrap
6. Karang
7. Hewan seperti amfibi atau serangga yang memiliki kulit dengan bulu atau bintik.
Cara Penanganan Trypophobia
merangkum dari sehatq.com, ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai upaya penanganan dari trypophobia. Diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Cognitive behavioural therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif.
2. Melakukan teknik relaksasi secara teratur.
3. Melakukan olahraga atau aktivitas fisik lainnya untuk mengatasi kecemasan
4. Melakukan teknik hypnoterapi
5. Melakukan terapi terhadap suatu obat tertentu agar bisa mengatasi gejala kecemasan atau serangan panik
6. Melakukan yoga
7. Menghindari zat yang dapat memicu kecemasan seperti kafein dan lain sebagainya
8. Mencoba menemui konselor untuk membahas perihal  trypophobia tersebut.
Demikianlah penjelasan seputar trypophobia, semoga dapat menjadi informasi bagi kamu yang ternyata memiliki kecendrungan seperti yang disebutkan. Jika gejala yang ditimbulkan cukup parah, segera temui konselor atau seseorang yang ahli dalam bidangnya agar bisa dengan segera ditangani dan tidak bertambah parah. Semoga membantu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H