Mohon tunggu...
Rizka amalia
Rizka amalia Mohon Tunggu... Pramusaji - sebagai mahasiswa dan sebagai kasir di sebuah restoran

saya orang yang cukup extrovert, saya merasa energi saya bisa habis kl dalam seminggu aja gak main sm temen2 hahaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beauty Privilege

9 Juli 2023   19:30 Diperbarui: 9 Juli 2023   19:51 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu beauty privilege? Secara umum, keistimewaan kecantikan atau beauty privilege adalah salah satu bentuk diskriminasi yang sering terjadi di berbagai aspek kehidupan, kepada orang-orang dengan penampilan lebih menarik.

Mereka dianggap lebih menguntungkan untuk bidang-bidang tertentu dibanding orang lain karena penampilannya yang dianggap lebih cantik. Meski beberapa orang memang memiliki inner beauty-nya masing-masing, namun keistimewaan akan hal ini menjadi salah satu bentuk diskriminatif yang paling sering terjadi di lingkungan sosial.

Contoh beauty privilege yang paling sering ditemui adalah, orang yang dianggap menarik cenderung mendapat perlakuan lebih baik dan dihargai dalam konteks pekerjaan, serta seringkali dipandang lebih positif secara umum.

Namun, hak istimewa ini juga dapat membawa tekanan tersendiri, terutama bagi mereka yang merasa perlu untuk selalu menjaga penampilan dan memenuhi standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat.

Dalam praktiknya, keistimewaan seperti ini tidaklah seimbang dan seringkali berdampak pada orang yang tidak dianggap menarik. Sebab, orang yang dianggap kurang sesuai dengan standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat seringkali mengalami penolakan, dikucilkan, dan parahnya diskriminati.

Kondisi yang membuat mereka mungkin mengalami kesulitan dalam menemukan pekerjaan atau mendapat perlakuan yang sama dengan orang yang dianggap cantik.

Menurut beberapa peneliti, beauty privilege is real (nyata). Ini bahkan dapat memengaruhi banyak aspek kehidupan sosial dan ekonomi seseorang.

Sebuah jurnal beauty privilege yang dilakukan oleh Daniel Hamermesh dan Jeff Biddle menunjukkan bahwa orang dengan visual memukau cenderung mendapat penghasilan yang lebih tinggi, memperoleh banyak kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan, dan mendapat perlakuan yang lebih baik dalam interaksi sosial dibandingkan dengan orang yang dianggap kurang menarik.

Selain itu, keistimewaan ini juga mempengaruhi hubungan percintaan, di mana orang yang dianggap cantik cenderung lebih banyak mendapatkan pasangan dan memiliki hubungan yang lebih stabil dan bahagia.

Namun, kondisi ini juga mempengaruhi tekanan yang dirasakan oleh orang yang dianggap cantik untuk selalu menjaga penampilan dan memenuhi standar kecantikan yang sangat sempit dan tidak realistis.

Sejalan dengan hal itu, penelitian tentang The effects of attractiveness on employment decisions oleh Langlois, Ritter, Roggman, dan Vaughn (1991), menunjukkan bahwa orang yang dianggap lebih menarik secara fisik memiliki peluang kerja yang lebih baik dan menerima penilaian yang lebih positif dalam proses seleksi karyawan.

Mereka juga mengakui bahwa dampak beauty privilege seringkali tidak seimbang dan mempengaruhi orang yang tidak dianggap cantik atau tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat.

Dampak Beauty Privilege

Beauty privilege dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan seseorang, baik secara positif maupun negatif. Jika hal ini bersifat positif, tentu ini dapat menjadi jalan yang mudah bagi seseorang untuk mencapai tujuan.

Namun jika mengarah ke negatif, akan terjadi kesulitan dalam melakukan sesuatu.

Contoh atau kasus beauty privilege tentu sering kita jumpai di sekitar. Misalnya, terdapat dua wanita, A dan B, dengan latar belakang, kualifikasi, dan kepribadian yang sama.

A memiliki penampilan fisik yang dianggap menarik secara konvensional, sementara B memiliki penampilan yang dianggap biasa atau kurang menarik.

Kehidupan Sosial

A mungkin mendapatkan lebih banyak undangan ke acara sosial, seperti pesta atau pertemuan teman-teman. Orang-orang cenderung lebih tertarik dan terpesona oleh penampilan A, sehingga ia memiliki lebih banyak kesempatan untuk membangun jaringan sosial yang kuat.

Di sisi lain, B mungkin mengalami kesulitan mendapatkan perhatian atau dianggap menarik oleh orang lain.

Dunia Pekerjaan

Ketika A melamar pekerjaan, kemungkinan besar ia akan diperhatikan oleh perekrut lebih banyak karena penampilannya yang menarik. Mungkin ia akan lebih mudah diterima untuk tahap wawancara atau mendapatkan kesempatan lebih besar dalam dunia bisnis yang bergantung pada penampilan fisik, seperti modeling atau industri hiburan.

Sementara itu, B mungkin menghadapi kesulitan dalam membangun karir atau menghadapi diskriminasi karena penampilannya yang dianggap kurang menarik.

Meskipun keisitimeawaan fisik ini dapat memberikan dampak positif pada kehidupan seseorang, kita juga perlu menyadari bahwa hal ini seringkali tidak seimbang dan dapat mempengaruhi orang yang tidak dianggap cantik atau tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat. Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun