Dalam pengelolaan institusi pendidikan, khususnya kampus, tidak dapat di pungkiri, ada kampus yang fokusnya bagaimana menghasilkan uang dan ada juga yang orientasinya menciptakan peluang - peluang baru, yang titik beratnya pada kesempatan meningkatkan nilai tambah bagi para mahasiswa dan lulusan, yang bukan hanya bagaimana cara menghasilkan uang, tapi juga menghasilkan nilai tambah lain atau value bagi peserta didik.
Pengelolaan kampus dengan orientasi pada cuan atau uang sih sah-sah aja, toh kampus, apalagi kampus swasta perlu cuan untuk operasional kampus, namun menurut saya juga perlu memperhatikan nilai tambah apa yang didapatkan mahasiswa yang sudah membayar mahal untuk itu.Â
Jangan sampai kampus kuatnya ke arah Industrinya, yang tujuan utamanya untuk mencari cuan, Â tujuan utamanya bukan untuk mencerdaskan dan meningkatkan kapasitas anak-anak muda penerus bangsa.
Sebagai pengelola kampus, praktisi maupun akademisi pendidikan, menurut anda apa sih esensi sebenarnya dari sebuah institusi pendidikan khusus nya kampus ?Â
Kalo dilihat idealnya sih harusnya ya sebagai tempat meng-upgrade kemampuan mahasiswa, wadah atau jembatan peningkatan kapasitas diri, namun jika bicara tidak idealnya, tentu banyak makna, dalam perspektif industrialisasi pendidikan misalnya, siapa mampu bayar atau siapa yang punya uang bisa pilih kampus yang diinginkan, yang tidak bisa, ya tidak ada pilihan selain menyesuaikan dengan kantong orang tua.
Menurut saya, Kampus bukan sebagai komoditas atau sarana industri untuk menghasilkan uang semata, kampus yang industrialis dapat mengaburkan tujuan mulia dari sebuah lembaga pendidikan sebenarnya.
Di era saat ini, harusnya dibalik, selain biaya pendidikan yang harusnya affordable atau terjangkau, saatnya kampus menyediakan wadah dan berkolaborasi bersama - sama peserta didik melahirkan peluang atau nilai tambah baru di dunia pendidikan.Â
Orientasinya adalah kampus menjadi wadah lahirnya inovasi baru untuk dunia industri, bukan hanya sebagai tempat belajar saja, tapi juga kampus menciptakan dunia industri itu sendiri di dalam kampus, saat masih kuliah pun mahasiswa sudah dibuatkan wadah untuk menjadi bagian dunia industri.
Sebagai contoh bagaimana UI membuat rumah sakit UI, UGM membuat usaha POM Bensin, Muhamadiyah Malang membuat Bank, STIKOM InterStudi membuat usaha kopi kekinian "Kopi Masa Depan" ini yang dinamakan kampus Industri.Â
Kampus sebagai pelaku di dunia industri itu sendiri, yang sejalan dengan program MBKM ( merdeka belajar kampus merdeka), belajar dimana saja, tanpa batas, dan menghasilkan sesuatu yang out of the box untuk siap bersaing setelah lulus nanti, ya cara belajarnya, lokasi Belajar, inovasinya, pengajarnya, Â Program belajar, kolaborasi bersama antar institusi nya, juga inkubator - inkubator untuk menunjang kemampuan peserta didiknya, kemandirian insitusi atau kampus ini yang nanti nya di harapkan dari program MBKM ini kedepan.
Kampus industri bukan hanya melahirkan kesempatan baru di dalam dunia pendidikan tanah air, tapi juga mampu mengurangi presentase pengangguran terdidik, sehingga mahasiswa lulusan dapat mengelola usaha yang dikelolanya dari masa kuliah sebagai peluang pekerjaan yang akan mereka geluti saat lulus nanti atau menjadi dasar mereka untuk membuka lagi usaha - usaha baru kedepannya.
Kesempatan berbagai lembaga pendidikan tinggi, baik swasta maupun Negera untuk menerapkan diri sebagai "Kampus industri" sangat terbuka lebar saat ini, kampus bukan lagi hanya sebagai pusat pendidikan untuk mencetak lulusan saja, tapi juga sekaligus sebagai pemain dunia industri itu sendiri dalam menciptakan wadah dan peluang usaha bagi lulusan, dengan kata lain, kampus sebagai wadah pendidikan sekaligus sebagai DUDI (dunia industri).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H