Pokemon Go! Begitu viral game yang satu ini, belum lama rilis aplikasi game yang di garap oleh Niantic dan Nintendo ini sudah mencapai 50 juta lebih pengguna atau hampir mendekati jumlah pengguna Twitter di AS
Walaupun Aplikasi game yang berjalan di sistem operasi iOS dan Android yang berbasis "augmented reality" ini baru rilis di beberapa negara tertentu saja seperti AS, Australia dan Selandia Baru, namun tidak menyulutkan api semangat para gamers Indonesia untuk mengunduhnya secara Ilegal.
Pokemon go sendiri merupakan game menangkap monster pokemon, dengan memanfaatkan GPS dan Kamera belakang Smartphone untuk menangkap pokemon virtual di berbagai lokasi dunia. Seolah-olah pengguna itu sendiri yang berada dalam game tersebut.
Terlepas dari keseruan "Berburu Pokemon", sepertinya para "Tainer" Pokemon harus lebih berhati-hati dan bijak dalam memainkan nya atau bahkan harus lebih bijak dalam menggunakan smartphone.
Pasalnya, telah terjadi Insiden seorang pria warga Auburn, Newyork, As menabrak sebuah pohon dengan mobilnya. Pada Selasa malam ( 12/7/2016 ).
"Keterangan polisi setempat bahwa sang pria berusia 28 tahun itu celikungan atau tidak memperhatikan jalan karena sibuk mencari monster Pokemon di jalan sambil mengemudi." Berita tersebut dirilis di makassar.tribunnews.com
Beruntung meski mobilnya ringsek, si pria hanya mengalami cedera ringan.
Bukan hanya itu, seorang remaja begitu konyol saat memasuki masjid hanya untuk mencari Pokemon!
Entah apa motif dibalik pembuatan game ini, yang jelas game ini telah menguntungkan para kapitalis dalam menjalankan bisnisnya. Hanya beberapa hari saja, game ini sudah meraup keuntungan sebesar US$ 7,5 Miliar atau setara dengan Rp. 97 Triliun
Memainkannya pun jelas menjadikan kita korban teknologi! Berjalan tiada henti, melompat kesana kesini bagaikan atraksi parkour namun yang dicari hanyalah Pokemon!
Tidak peduli didepannya truk besar, tidak peduli dibawahnya adalah jurang, tidak peduli masuk kamar mandi orang, semua dilakukan demi kepuasan sesaat.