Microlearning digunakan sebagai metodologi untuk belajar mengajar atau sebagai metode dan teknologi yang terkait dengan microlearning serta menjadi dasar pembuatan pelajaran. Microlearning dianggap cocok untuk menyimpan informasi dalam butiran/nugget dan untuk mengakomodasi hasil atau keuntungan pembelajaran.
Lalu mengapa microlearning sesuai digunakan dalam pembelajaran bahasa di abad 21? Microlearning sesuai dengan keterbatasan memori kerja otak karena kelebihan kognitif yang dihasilkan dari instruksi format panjang (Mayer & Moreno, 2003). Selain itu, rentang perhatian orang dewasa adalah 20 menit menurut Allela (2021).Â
Secara format, microlearning ini cukup mudah untuk dipelajari dalam sekali jalan, tersedia saat dibutuhkan informasi yang perlu diketahui, dan berorientasi pada tindakan yang memungkinkan pelajar untuk belajar, bertindak & berlatih.
Lokakarya yang dihadiri oleh sekitar 50 guru bahasa Inggris di Agam Barat dan Timur ini merupakan serangkaian lokakarya yang dijadwalkan sebanyak 6 kali pertemuan dari bulan Agustus hingga bulan Oktober 2022. Setiap pertemuan akan membahas perancangan kurikulum pembelajaran bahasa Inggris berbasis microlearning untuk setiap keterampilan bahasa yang berbeda-beda (speaking, reading, writing, dan listening).Â
Pada akhir dari rangkaian acara lokakarya ini nantinya, guru-guru bahasa Inggris yang menjadi peserta diharapkan dapat menghasilkan rancangan pembelajaran bahasa Inggris yang sudah dilengkapi dengan materi yang bersifat microlearning.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H