Mohon tunggu...
Rizca Fitriana Dewi
Rizca Fitriana Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi D4 Public Relations and Digital Communication di Universitas Negeri Jakarta

Kompasianer Pemula dan Blog Pribadi. Saya merupakan mahasiswi D4 Public Relations and Digital Communication di Universitas Negeri Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

54% Pria Menyulap ChatGPT Menjadi Senjata Rahasia dalam Merayu Pasangan

11 Juni 2023   20:36 Diperbarui: 11 Juni 2023   20:58 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena ChatGPT dalam Dunia Percintaan

Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi telah mengubah cara kita berinteraksi dengan kecerdasan buatan. Salah satu inovasi terkini yang semakin populer dan menghebohkan dunia adalah ChatGPT. Sebenarnya ChatGPT itu apa sih? ChatGPT merupakan sebuah model bahasa berbasis kecerdasan buatan yang sangat canggih. ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI, telah digunakan secara luas untuk berbagai aplikasi di berbagai sektor. Mulai dari asisten virtual yang membantu pengguna dalam menyelesaikan tugas sehari-hari, menerjemahkan kalimat dari berbagai bahasa, bahkan dijadikan senjata rahasia bagi para pria dalam merayu pasangan mereka. Dengan kemampuan adaptasinya yang terus meningkat, ChatGPT menjadi sebuah inovasi yang menarik dalam dunia teknologi saat ini.

Sumber: www.kaspersky.co.uk
Sumber: www.kaspersky.co.uk

Kemajuan teknologi tidak hanya mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia sekitar, tetapi juga telah merambah ke ranah percintaan. Studi yang dilakukan oleh Kaspersky di Inggris mengungkapkan fakta menarik bahwa lebih dari setengah (54%) pria single yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut mengakui rencana mereka untuk menggunakan ChatGPT dalam upaya merayu teman chat mereka. Dengan kecerdasan buatan yang luar biasa, ChatGPT mampu menghasilkan pesan yang lucu, pintar, dan menarik secara tekstual. Hal ini memberikan kesempatan bagi pria untuk memikat hati pasangan potensial dengan cara yang tak tertandingi. 

Dampak Positif dan Ancaman Penggunaan ChatGPT dalam Merayu Pasangan

Penggunaan ChatGPT dalam merayu pasangan juga memiliki dampak positif yang signifikan. Kemajuan yang dihasilkan oleh ChatGPT memberikan peluang bagi pengguna untuk mengekspresikan diri dengan cara yang lebih baik dan lebih kreatif. Pesan-pesan yang dihasilkan oleh ChatGPT dapat menciptakan momen yang menyenangkan, membawa tawa, dan meningkatkan daya tarik antara dua individu yang sedang saling tertarik. Dengan kecerdasan buatan yang dimiliki ChatGPT, pengguna dapat menampilkan sisi lucu, cerdas, dan menarik dari diri mereka sendiri, yang dapat memperkuat koneksi dan menghidupkan suasana dalam proses merayu pasangan.

Contoh Penggunaan ChatGPT untuk Merayu Pasangan (Kompasiana.com/Rizca Fitriana Dewi)
Contoh Penggunaan ChatGPT untuk Merayu Pasangan (Kompasiana.com/Rizca Fitriana Dewi)

Namun, terdapat 57 persen dari total responden yang percaya bahwa penggunaan kecerdasan buatan dalam kencan online merupakan bentuk kebohongan. Selain itu, penggunaan ChatGPT dalam merespons teman kencan atau pacar online juga meningkatkan risiko terjadinya catfishing. Dalam praktiknya, orang dapat menggunakan ChatGPT untuk menciptakan identitas palsu, membuat pasangan tertarik pada karakter yang sebenarnya tidak ada. Hal ini dapat menimbulkan kekecewaan dan keretakan hubungan ketika keaslian terungkap.

Ancaman Catfishing dalam Interaksi Online

Dilansir dari laman PHYS, catfishing merupakan sebuah istilah untuk menggambarkan seseorang yang menggunakan informasi palsu untuk membuat identitas baru di media sosial atau platform online lainnya. Biasanya, tujuan dari catfishing adalah untuk mendapatkan perhatian, mendapatkan keuntungan finansial, atau bahkan melakukan tindakan penipuan yang lebih serius. Dalam beberapa kasus, orang yang terlibat dalam catfishing menggunakan foto dan informasi palsu untuk menciptakan hubungan romantis atau memanipulasi orang lain secara emosional.

Di Indonesia, ada beberapa kasus catfishing yang pernah terjadi. Salah satu kasus yang terkenal adalah kasus "Mbak You" pada tahun 2016. Mbak You adalah seorang wanita yang mengaku memiliki kemampuan gaib dan menawarkan jasa spiritual melalui media sosial. Namun, setelah diselidiki, terungkap bahwa Mbak You sebenarnya adalah seorang pria yang menggunakan foto-foto wanita sebagai identitas palsu. Dia berhasil menipu banyak orang dengan mengambil uang dari mereka dengan janji-janji palsu terkait spiritualitas.

Kasus lainnya adalah kasus "Sara Wijayanto" pada tahun 2017. Sara Wijayanto adalah seorang selebriti dan pengusaha yang populer di Indonesia. Namun, terungkap bahwa ada seseorang yang menggunakan identitas dan foto Sara Wijayanto untuk menciptakan akun palsu di media sosial dan melakukan penipuan online. Orang ini mengaku sebagai Sara Wijayanto dan berhasil memperoleh uang dari orang-orang yang percaya pada identitas palsu tersebut.

Kedua kasus tersebut menyoroti pentingnya berhati-hati dalam berinteraksi online dan memverifikasi keaslian seseorang sebelum mempercayai mereka. Catfishing merupakan ancaman serius dalam dunia maya dan dapat memiliki dampak negatif secara emosional, finansial, dan psikologis bagi korban. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk tetap berhati-hati, waspada, dan menggunakan naluri kita dalam memastikan keaslian orang yang kita temui secara online.

Kemajuan teknologi, termasuk penggunaan ChatGPT dalam dunia percintaan, membawa potensi kelebihan dan kelemahan. Meskipun ChatGPT dapat menjadi alat menarik dalam merayu pasangan, kita perlu menyadari risiko terjadinya catfishing dan hilangnya keaslian dalam hubungan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menggunakan ChatGPT dengan bijak dan bertanggung jawab serta tetap mengutamakan kualitas komunikasi yang tulus dan membangun hubungan yang didasarkan pada keaslian dan emosi yang sebenarnya. Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, penting bagi kita untuk tidak melupakan pentingnya nilai-nilai asli dalam menjalin hubungan yang sehat dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun