Di Finlandia, sistem welfare state juga memainkan peran kursial dalam mendukung masyarakat yang inklusif dan produktif. Negara ini telah berhasil menciptakan linkungan yang mendukung kesejahteraan yang tinggi bagi penduduknya. Finlandia menawarkan layanan Kesehatan dan Pendidikan yang berkualitas tinggi secara gratis atau dengan biaya yang rendah, perlindungan sosial yang luas, manajemen ekonomi yang bijaksana, serta tunjangan keluarga yang cukup besar.Â
Keberhasilan Finlandia tercermin dalam tingkat kepuasan dan kebahagiaan yang tinggi di antara penduduknya, yang menunjukkan bahwa sistem welfare state di Finlandia berhasil dalam menciptakan lingkungan di mana setiap warganya berhak untuk memiliki kesempatan dalam meraih kehidupan yang layak.
Tantangan Sistem Welfare State Negara Swedia dan Finlandia di Era Globalisasi
Swedia dan Finlandia telah berhasil dan sukses dalam menerapkan sistem welfare state di negaranya, akan tetapi terdapat juga tantangan-tantangan yang mereka hadapi dalam penerapan sistem ini, terlebih lagi di era globalisasi saat ini. Di era globalisasi, baik Swedia maupun Finlandia menghadapi berbagai macam tantangan terkait dengan penerapan sistem welfare state mereka. Berikut adalah tantangan-tantangan yang mereka hadapi di era globalisasi:
- Penuaan Penduduk:Â populasi yang menua merupakan tantangan besar bagi kedua negara. Dengan harapan hidup yang meningkat, mereka harus mengatasi peningkatan biaya perawatan Kesehatan dan pensiunan, sambil memastikan bahwa sistem jaminan sosial mereka tetap berjalan.
- Kesenjangan Sosial dan Migrasi: Globalisasi telah membawa perubahan yang besar dan signifikan, termasuk meningkatnya ketimpangan dan kesenjangan dalam pendapatan dan kualitas hidup di beberapa kelompok masyarakatnya. Selain itu permasalahan migrasi juga mempengaruhi dinamika sosial dan ekonomi, sehingga menimbulkan tantangan dan integrasi sosial dan ekonomi yang perlu diatasi.
- Globalisasi Ekonomi: Globalisasi telah membawa tantangan baru bagi Swedia dan Finlandia, termasuk persaingan ekonomi dan global yang meningkat. Kedua negara ini harus mempertimbangkan bagaimana mengatur ekonomi mereka secara efektif sambil mempertahankan prinsip-prinsip kesejahteraan sosial mereka.
- Teknologi dan Perubahan Pekerjaan: Perkembangan teknologi seperti otomatisasi dan kecerdasan buatan dapat mengubah ketersediaan pekerjaan secara langsung. Kedua negara ini perlu mempertimbangkan dan menyesuaikan kebijakan sosial dan Pendidikan mereka untuk mempersiapkan tenaga kerja yang siap bersaing dan siap dalam menghadapi tantangan teknologi dan perubahan pekerjaan ini.
- Pergeseran Nilai dan perubahan Demografis: Era globalisasi saat ini juga membawa dampak terhadap pergeseran dalam nilai-nilai sosial serta budaya yang mempengaruhi masyarakat dalam mengharapkan dan menggunakan layanan kesejahteraan. Perubahan demografis seperti penurunan tingkat kelahiran juga mempengaruhi keberlanjutan sistem perlindungan sosial dari kedua negara ini.
Perbandingan Sistem Ekonomi Welfare State Swedia dan Finlandia
Sistem ekonomi welfare state (negara kesejahteraan) di Swedia dan Finlandia memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan yang menarik untuk dibahas sebagai berikut:
Kesamaan
- Berfokus pada kesejahteraan sosial
- Sama-sama menerapkan pajak yang tinggi
- Perhatian terhadap keseimbangan kehidupan kerja
- Persamaan dalam mengimplementasikan konsep Scandinavian model of welfare state
- Sama-sama berfokus pada kesetaraan dan keadilan sosial
Perbedaan
- Ukuran dan Populasi: Swedia memiliki populasi yang lebih besar daripada Finlandia, yang dapat mempengaruhi skala dan efisiensi implementasi program kesejahteraan mereka.
- Struktur Sistem Kesehatan:Â kedua negara ini memiliki sistem Kesehatan universal yang mencakup semua warganya, akan tetapi struktur dan administrasi sistem Kesehatan mereka memiliki perbedaan. Msalnya seperti Swedia yang memiliki lebih banyak layanan Kesehatan swasta dibandingkan Finlandia. Di Finlandia pemerintah lokal memiliki kendali atas penyediaan layanan Kesehatan.
- Kebijakan Pendidikan:Â Swedia menawarkan sistem Pendidikan yang cukup terdesentralisasi dengan banyak pilihan untuk siswanya, termasuk sekolah swasta yang menerima dana publik. Di sisi lain, Finlandia terkenal dengan sistem Pendidikan yang sangat merata dan berkualitas tinggi. Sistem ini juga memberikan akses Pendidikan dasar dan menengah yang gratis dan Pendidikan tinggi yang tersedia dengan biaya yang terjangaku.
- Perbedaan Budaya dan Sejarah: faktor budaya dan sejarah juga memainkan peran penting dalam penerapan sistem welfare state di kedua negara ini. Misalnya, di Swedia yaitu pengaruh tradisi sosial demokrat, sedangkan di Finlandia yaitu pengaruh Pendidikan yang unggul dan berkualitas.
Dalam konteks globalisasi dan tantangan ekonomi modern, Swedia dan Finlandia telah menunjukkan bahwa sistem welfare state mereka dapat memberikan kesejahteraan yang tinggi bagi warga mereka sambil mempertahankan daya saing ekonomi yang kuat. Meskipun ada perbedaan dalam implementasinya, keduanya tetap berkomitmen pada nilai-nilai kesetaraan, keadilan sosial, dan kualitas hidup yang tinggi bagi seluruh populasi mereka.
Dari perbandingan sistem ekonomi welfare state antara Swedia dan Finlandia menunjukkan bahwa kedua negara ini sebagai contoh sukses dalam menerapkan model kesejahteraan yang inklusif dan berkelanjutan.Â
Baik Swedia maupun Finlandia telah berhasil menciptakan lingkungan di mana semua warganya memiliki akses yang merata terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial. Dengan pendekatan yang didasarkan pada prinsip Scandinavian model of welfare state, keduanya mengimplementasikan pajak yang tinggi untuk mendukung pembiayaan layanan publik yang luas dan berkeadilan.