Penerbangan kali ini adalah Singapore Airlines SQ288 yang meninggalkan Singapura jam 10:30 dan mendarat di Sydney, Australia, jam 20:10, dengan total waktu penerbangan 7 jam 40 menit.Â
Perjalanan saya dimulai di First Class check in di bandara Changi Terminal 3. Area check in ini terlihat mengagumkan. Agak lumayan sibuk juga waktu saya ke sana, walaupun masih banyak kursi kosong seperti foto di bawah.
Jadi hari ini saya hanya perlu check in tas koper saya. Saya memberikan tas dan koper saya ke salah satu staf dan dia segera menyiapkan segalanya bagi saya. Dari tempat check-in, ada jalur imigrasi khusus untuk penumpang first class Singapore Airlines. Jadi saya menghabiskan waktu kurang dari 1 menit untuk melewati imigrasi.
Saya segera pergi ke lounge SilverKris yang terletak di depan imigrasi. Seorang staf menyambut dan menemani saya ke Private Room, lounge yang hanya bisa diakses oleh penumpang first class yang terbang dengan Singapore Airlines.Â
Menurut saya lounge ini terlihat elegan dan tenang. Saya suka desainnya sekalipun beberapa orang mungkin merasa kalau lounge-nya agak mengintimidasi.
Saya juga mengapresiasi fasilitas untuk bayi di dalam lounge. Kamar mandinya besar dan mewah dengan fasilitas yang sangat baik. Tempat mandi juga tersedia seperti biasanya.
Saya memesan French toast dan bubur ikan. Dua-duanya lezat dan permulaan yang baik untuk perjalanan first class ini. Setelah sarapan, saya menghabiskan waktu lounge untuk bekerja sampai waktu boarding. Tidak ada boarding call di dalam lounge. Hal yang baik menurut saya untuk menjaga ketenangan di dalam lounge.
Awak kabin tersebut mengantar saya ke kursi 1F dan memperkenalkan diri bahwa namanya Tun. Tun adalah awak kabin yang paling sering melayani saya sepanjang penerbangan dan saya sangat puas dengan keramahan dan profesionalismenya.
 Ada 2 orang awak kabin yang lain di kabin first class dan mereka juga memberikan servis yang baik seperti harapan saya terhadap Singapore Airlines.
Makanan pembuka:
Chilled Malossol caviar (kaviar)
Alaskan crabmeat mango salad (kepiting Alaska dengan salad mangga)*
- Heirloom carrot soup (sup wortel)*
- Double boiled chicken soup (sup ayam masak dua kali)
-
Sup wortel
Salad
- Butter lettuce heart with mixed cress and cherry tomatoes (selada dengan sayuran dan tomat ceri)*
- Spice rubbed beef fillet in chipotle steak sauce (daging sapi bumbu dengan saus chipotle)*
- Chinese herbal chicken (ayam bumbu Cina)
- Seared gindara cod fillet in saffron ginger cream sauce (ikan gindara panggang dengan saus krim)
- Gulai kambing
- Caramelised pineapple verrine (semacam kue krim nanas)*
- Warm orange financier cake (semacam kue jerus ala Perancis)
Selain hidangan di atas, ada beberapa pilihan keju, buah, roti dan coklat pralin. Selain makan siang, ada 2 pilihan hidangan ringan: Gotham's chicken and bacon cobb salad (ayam dengan daging babi asin ala Gotham), dan laksa Singapura.Â
Saya memilih laksa kali ini. Tentunya saya tidak bisa melewatkan kesempatan makan laksa Singapura, hidangan populer di Singapura, ketika sedang terbang dengan Singapore Airlines.
Segera setelah lepas landas, saya mengganti pakaian saya dengan piyama merek Lalique yang sudah disiapkan. Menurut saya piyama ini lebih nyaman dari pada versi sebelumnya yang dibagikan kepada penumpang first class Singapore Airlines. Saya juga menyukai desain tas amenity kit yang juga bermerek Lalique.
Ketika Tun mengambil pesanan makan siang, saya meminta supaya servis makan siang dimulai jam 12 siang dan makanan ringan dihidangkan jam 4 sore waktu Singapura. Tun melakukan semuanya sesuai permintaan saya. Semua hidangan juga sangat lezat. Benar-benar pengalaman santap siang yang nikmat dan menyenangkan.
Sebelum makan siang dihidangkan, Tun menyiapkan tempat tidur bagi saya di kursi sebelah. Sebetulnya saya hendak meminta ini, tapi Tun sudah melakukannya secara proaktif sebelum saya memintanya. Sekali lagi saya sangat puas dengan pelayanan dan pengertiannya. Setelah makan siang, tiba waktunya untuk tidur siang.Â
Tempat tidurnya lebar dan dilengkapi dengan selimut dan perlengkapan tidur yang berkualitas tinggi. Sayangnya saya bisa merasakan semacam benjolan di sekitar lutut. Akibatnya agak kurang nyaman untuk tidur menghadap samping karena saya bisa merasakan benjolan tersebut menekan betis saya. Sekalipun begitu saya tetap tidur nyenyak selama hampir 2 jam.
Untuk sistem hiburan, TV-nya besar dan memiliki resolusi tinggi sehingga memberikan pengalaman menonton yang memuaskan. Sistemnya responsif dan saya suka bagaimana saya bisa mengontrol TV dengan alat touch screen kecil di dekat sandaran lengan. Pilihan film juga sangat beragam.
Saya ingin terbang lebih lama, tapi sayangnya penerbangan harus berakhir ketika pesawat mendarat di Sydney. Ini sekali lagi adalah penerbangan yang sangat memuaskan bersama Singapore Airlines. Private Room dan pelayanan di dalam pesawat adalah hal terbaik dari penerbangan kali ini. Kursinya ok, tapi tidak senyaman kursi first class lain yang pernah saya coba.Â
Jenis kursi juga agak tertinggal dibandingkan kursi suite yang ditawarkan Singapore Airlines dan beberapa maskapai lainnya. Secara keseluruhan, Singapore Airlines kembali mendemonstrasikan mengapa mereka dianggap sebagai maskapai terbaik 2018 versi Skytrax. Benar-benar pengalaman terbang bintang lima.
Untuk membaca review lainnya, bisa mengunjungi website saya di My Flying Doctor.
Lounge (Private Room di Singapura): 4.5/5
Kabin: 4/5
Servis: 5/5
Makanan dan minuman: 4.5/5
Sisi positif:
- Servis yang sangat baik
- Private Room Lounge di Singapura
- Fine-dining di dalam pesawat
Sisi negatif:
- Ada kursi first class lain yang lebih nyaman untuk tidur
- Internet dibatasi 100 MB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H