Mohon tunggu...
Rys
Rys Mohon Tunggu... -

Hobi saya travel dengan pesawat terbang :) Ikuti Instagram saya: https://www.instagram.com/rizayosia/ dan website saya: My Flying Doctor

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Singapore Airlines "First Class" dari Jakarta ke Singapura

1 Oktober 2018   16:59 Diperbarui: 1 Oktober 2018   17:23 1839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penilaian

Lounge (The Esplanade di Jakarta): 3/5

Kabin: 4/5

Servis: 4/5

Makanan dan minuman: 4.5/5

Sisi positif:

  • Servis yang sangat baik secara keseluruhan

Sisi negatif:

  • Lounge yang sedeharna di Jakarta

Ulasan

Ini kelanjutan penerbangan saya dengan Virgin Australia yang bisa dibaca di sini. Durasi penerbangan Singapore Airlines SQ959 kurang dari 2 jam, menjadikan rute ini salah satu rute first class terpendek di dunia. Pesawat meninggalkan Jakarta jam 14:10 and sampai di Singapore jam 17:00. Perjalanan saya dimulai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Terminal 2. Di ujung terminal, saya melihat ruang priority check-in untuk Singapore Airlines. Ketika saya menghampiri petugas, saya diarahkan untuk mengambil boarding pass dari konter first class di depan priority check-in.

Ruang priority check-in (Dokumen Pribadi)
Ruang priority check-in (Dokumen Pribadi)
Setelah mendapat boarding pass, saya kembali ke ruang priority check-in. Di belakang meja petugas, ternyata ada ruang imigrasi. Berhubung saya satu-satunya penumpang saat it, proses melewati imigrasi hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 menit. Dari sana, salah satu staf menemani saya melewati Premier Lounge menuju ke Esplanade Lounge. 

Setahu saya Premier Lounge untuk anggota KrisFlyer Elite Gold dan Star Alliance Gold, sedangkan Esplanade Lounge untuk penumpang Singapore Airlines kelas bisnis dan first class and anggota PPS Club. Esplanade Lounge memiliki 2 bagian, satu untuk penumpang kelas bisnis dan satu lagi untuk penumpang first class. Ada jalan di dalam lounge yang menghubungkan 2 bagian ini. Saya sendiri tidak melihat banyak perbedaan antara keduanya.

Lounge-nya sendiri terlihat sederhana jika dibandingkan lounge first class lainnya yang pernah saya kunjungi atau baca. Ada beberapa ruang duduk, 3 meja kerja di salah satu sudut, dan bar kecil di sudut lainnya. Ada jendela besar di satu sisi di mana saya bisa melihat ... tidak ada yang menarik. Makanannya sendiri cukup lezat. 

Semuanya jenis makanan Asia. Salah satu staf memberi tahu saya bahwa ada tersedia laksa di lounge kelas bisnis. Dia dengan gembira membawakan satu mangkok laksa ke meja saya. 

Lumayan enak juga sekalipun sedikit kurang pedas menurut saya. Saya juga memesan segelas anggur merah yang juga enak. Saya perlu menjelaskan bahwa minuman beralkohol tidak ditunjukkan dengan bebas, tapi tersedia. 

Tinggal minta saja ke salah satu staf atau pergi ke daerah bar. Lounge-nya lumayan sibuk, lebih sibuk dari yang saya bayangkan, tapi masih banyak kursi kosong ketika saya masuk. Tempatnya menjadi lebih sepi sekitar 15 menit sebelum waktu saya boarding.

Lounge first class milik Singapore Airlines di Jakarta (Dokumentasi Pribadi)
Lounge first class milik Singapore Airlines di Jakarta (Dokumentasi Pribadi)
Lounge first class (Dokumentasi Pribadi)
Lounge first class (Dokumentasi Pribadi)
Saat waktu boarding tiba, saya hanya perlu sekitar 10 menit untuk jalan dari lounge untuk masuk ke pesawat. Pesawatnya Boeing 777-300 dan dilengkapi dengan kabin first class tipe lama. Ada 8 kursi di kabin first class yang diatur menjadi 2 baris. 

Konfigurasi kursi di setiap baris adalah 1-2-1, memberikan akses langsung ke lorong untuk setiap penumpang. Ini tentunya fitur yang wajib di first class dan bahkan sudah menjadi cukup umum di kelas bisnis. Ada 5 penumpang first class termasuk saya.

Kabin first class Singapore Airlines Boeing 777-300 (Dokumentasi Pribadi)
Kabin first class Singapore Airlines Boeing 777-300 (Dokumentasi Pribadi)
Kursinya lebar dan nyaman, tapi saya tidak suka dengan penopang leher atau kepalanya karena selalu turun ke punggung kalau saya tidak menempelkan leher saya di situ. Kursinya sendiri bisa dijadikan tempat tidur, tapi saya tidak punya waktu untuk mencoba berhubung durasi penerbangan terlalu pendek.

Kursi first class dan penopang leher yang saya maksud (Dokumentasi Pribadi)
Kursi first class dan penopang leher yang saya maksud (Dokumentasi Pribadi)
Welcome drink dan handuk hangat kemudian dibagikan. Seperti biasa, saya memilih champagne. Menu makan ringan hanya berupa selembar kertas yang sudah ditempatkan di setiap kursi. Ada 3 pilihan makanan utama: nasi padang; ayam rebus dengan jahe, sayuran dan mie; dan daging sapi panggang dengan sayuran dan kentang. Saya memilih ayam rebus. Hanya ada satu jenis makanan penutup, kue krim keju dengan rasberi. Oh ya, amenity bag tidak disediakan untuk rute ini.

Servis makan dimulai segera setelah lepas landas. Makanan dibawakan dengan baki. Hal ini berbeda di penerbangan jarak jauh di mana makanannya dikeluarkan satu persatu. Makanannya lezat dan saya menghabiskan semuanya sekalipun saya sudah makan siang di lounge.

Makanan di kabin first class berupa ayam rebus dengan sayuran dan mie (Dokumentasi Pribadi)
Makanan di kabin first class berupa ayam rebus dengan sayuran dan mie (Dokumentasi Pribadi)
Setelah makan, salah satu pramugari meminta saya untuk mengisi kuesioner. Bolehlah pikir saya. Agak susah juga untuk menilai servis mereka karena penerbangannya pendek. Secara keseluruhan, pengalaman terbang ini memenuhi ekspektasi saya. Kemudian sisa waktu saya habiskan untuk menonton film dan tidak lama kemudian kami mendarat di Singapura.

Saya hanya tinggal satu malam di Singapura. Saya membawa 1 tas koper dan 1 paket yang lumayan besar. Saya perlu koper saya di Singapura, tapi tidak mau membawa paket besar tersebut. Besoknya saya terbang dengan Singapore Airlines di first class lagi, jadi saya mencoba untuk check-in paketnya duluan. Staf check-in membantu saya dengan senang hati sekalipun saya di Terminal 2 dan penerbangan saya besoknya di Terminal 3.

Untuk membaca review lainnya, bisa mengunjungi website saya di My Flying Doctor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun