Mohon tunggu...
Rys
Rys Mohon Tunggu... -

Hobi saya travel dengan pesawat terbang :) Ikuti Instagram saya: https://www.instagram.com/rizayosia/ dan website saya: My Flying Doctor

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Terbang dengan British Airways dari Singapura ke Sydney

21 Desember 2016   05:10 Diperbarui: 23 Desember 2016   01:36 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Setelah lepas landas, makanan kecil berupa kacang dibagikan. Mereka tidak meletakkan kacang tersebut di dalam mangkuk kecil yang sebetulnya adalah etika yang benar.

Tidak lama berselang, servis makan malam dimulai. Ada beberapa pilihan makanan di menu yang disediakan. Makanan pembuka berupa  carpaccio of portobello mushroom with grilled artichokes, Pecorino cheese, dan balsamic vinaigrette. Di sebelah kiri ada hidangan salad.

Makanan pembuka|Dokumentasi pribadi
Makanan pembuka|Dokumentasi pribadi
Makanan utama berupa grilled grass-fed Australian beef tenderloin with Choron sauce, roasted potatoes, asparagus, and parsnips. Sekalipun presentasi hidangan agak ala kadarnya, daging sapinya sangat lezat dan empuk.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Hidangan penutup adalah Eton mess cake with fresh strawberry. Ini juga lezat, saya suka.

Setelah makan malam, saya segera merebahkan kursi dan tidur. Tidur saya cukup nyenyak, tapi terlalu pendek, hanya sekitar 4 jam, karena saya memilih untuk sarapan. Beberapa penumpang lainnya memilih untuk terus tidur tanpa sarapan.

Sarapan dimulai dengan teh hangat dan buah-buahan segar. Berikutnya adalah Scrambled egg, bacon, tomato chutney, and Emmental on homemade ciabatta. Rasanya sih lezat sekalipun penampilannya agak meragukan. Mungkin agak sulit juga untuk membuat makanan seperti ini terlihat menarik.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Tidak lama kemudian, pesawat mendarat dengan mulus di Sydney. Secara keseluruhan, saya sudah pernah mengalami banyak pengalaman terbang yang lebih baik. Lounge di Singapura bagus. Pelayanan dari awak kabin juga lumayan baik. Mereka tidak memanggil saya dengan nama, tapi secara keseluruhan pelayanan mereka sopan dan efisien. Makanan juga lezat sekalipun presentasi agak pas-pasan. Yang saya benar-benar tidak suka adalah konfigurasi kursi pesawat yang sesak untuk kelas bisnis. Menurut saya, ini adalah kursi kelas bisnis yang paling buruk yang pernah saya coba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun