Salam kenal. Di artikel ini, saya berusaha menulis pengalaman saya ketika terbang di first class bersama Singapore Airlines dari Singapura ke Sydney, Australia. Mohon maaf sebelumnya kalau cara menulisnya kurang baik karena saya kurang terbiasa menulis hal-hal seperti ini.
Di Singapura saya menginap 2 malam di Crowne Plaza Changi Airport. Berhubung saya menginap di Changi Airport, saya berkesempatan untuk menjelajah bandara ini, terutama di bagian umum sebelum melalui imigrasi. Saya kagum dengan fasilitas di bandara ini, terutama di terminal 3. Pasti sudah banyak yang tahu kalau kita bisa dengan mudah pergi ke tengah kota Singapura dengan menggunakan MRT (Mass Rapid Transport) dari Changi. Di basement juga ada banyak pertokoan dan tempat makan dengan harga yang cukup terjangkau. Segala sesuatunya tertata rapi, bersih, dan efisien. Kok rasanya berbeda jauh dengan terminal baru kita di Jakarta yang pernah disinggung oleh pembaca yang lain.
Di bawah juga ada foto-foto dari Crowne Plaza Changi Airport.
Kamar di Crowne Plaza Changi. Dokumentasi Pribadi
Kamar hotel. Dokumentasi Pribadi
Kolam renang di Crowne Plaza Changi. Dokumentasi Pribadi
Untuk penumpang first class dengan Singapore Airlines, ada ruangan check-in tersendiri. Garuda juga mempunyai servis yang sama untuk penumpang premium mereka, tapi desain ruangan di Changi lebih baik dan luas. Juga tersedia fasilitas imigrasi khusus hanya untuk penumpang first class. Check-in dan imigrasi hanya membutuhkan waktu 5 menit.
Area check-in untuk penumpang first class. Dokumentasi Pribadi
Imigrasi untuk penumpang first class. Dokumentasi Pribadi
Setelah melewati imigrasi, saya menuju ke SilverKris Lounge yang terletak sangat dekat dari imigrasi. Saya mendapat undangan untuk menikmati fasilitas di Private Room mereka. Undangan ke Private Room tidak diberikan ke semua penumpang. Setahu saya ini tergantung dari keputusan staff di waktu check in. Lounge-nya sangat luas karena juga ada berbagai ruangan untuk penumpang kelas bisnis, first class, dan penumpang maskapai anggota Star Alliance. Saya diantar oleh seorang staff untuk ke Private Room. Bisa2 nanti tersesat kalau tidak ditunjukkan jalannya. Berhubung saya belum sarapan, saya langsung menuju ruang makan. Saya memesan mie kuah dan semacam bubur ikan dari menu yang tersedia. Kedua makanan tersebut enak. Staff di lounge juga ramah dan efisien. Sayang tidak bisa tinggal lama2 di lounge ini, haha.
Berhubung waktu boarding sudah dekat, saya meninggalkan lounge and berjalan ke gerbang. Tidak lama setelah melalui pemeriksaan, penumpang dipanggil untuk boarding yang dimulai dengan penumpang first class dan bisnis. Ada 3 orang flight attendants (FA) yang melayani saya. Mereka memperkenalkan diri setelah saya duduk di kursi 1F. Mereka semua memanggil saya dengan menggunakan nama belakang saya. Sebelum berangkat, handuk kecil dan minuman dibagikan, di mana saya memilih Dom Pérignon champagne. FA mencatat pesanan makanan kecil dan minuman yang akan disediakan sesaat setelah lepas landas.
Tempat duduk di first class luas dengan lebar kursi sekitar 89 cm. Material terbuat dari kulit berwarna coklat. Kursi ini bisa dirubah menjadi tempat tidur sepanjang 2 meter. Layar LCD TV sekitar 23 inci dan ada banyak hiburan tersedia, termasuk film bioskop, film TV, games, dan musik. Bose headphone juga disediakan.
Kursi first class (photo courtesy of Milesmaven)
Setelah lepas landas dan lampu menggunakan sabuk pengaman dipadamkan. FA membagikan amenity kit dengan merek Salvatore Ferragamo dan piyama. Makanan ringan (saya memilih sate ayam dan kambing) dan minuman (champagne) juga dibagikan. Tidak lama kemudian, FA mengambil pesanan makan siang saya. Ada berbagai pilihan makanan di menu yang tersedia. Saya memilih kaviar untuk pembuka. Kualitas baik, tapi akan lebih baik kalau sendok kecil dari mutiara (mother of pearl spoon) disediakan untuk memakan kaviar. Hidangan berikutnya adalah pea cream soup (lezat) dan salad dengan Singapore dressing (salad biasa tapi sausnya cukup unik karena sedikit pedas). Makanan utama adalah daging sapi muda (veal loin). Dagingnya empuk dan dimasak dengan baik. Presentasinya mungkin bisa dibuat lebih baik. Dan terakhir saya memilih lemon cream and buah-buahan sebagai penutup. Anggur merah adalah pilihan minuman saya selama makan siang. Pelayanan dari FA sangat baik selama makan siang. Pisau dan garpu selalu diganti dengan yang baru setelah setiap hidangan.
Setelah makan siang, saya menghabiskan sisa waktu dengan menonton beberapa film. Lama perjalanan tidak terlalu panjang, hanya sekitar 7 jam. Selama sisa perjalanan staff selalu berkeliling mengisi gelas penumpang. Mereka juga menawarkan makanan ringan sebelum berangkat, tapi sayangnya saya sudah terlalu kenyang. Seorang FA juga sempat berbincang-bincang dengan saya. Tidak lama kemudian, pesawat mendarat di Sydney. Sekali lagi ini adalah pengalaman penerbangan yang sangat baik. Saya sangat puas dengan kualitas servis dan produk yang ditawarkan oleh Singapore Airlines.
Semoga pembaca juga bisa menikmati tulisan saya dan saya harap pembaca bisa memberi saran untuk memperbaiki cara menulis saya di artikel berikutnya. Terima kasih.
Salam,
Riza Yosia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya