Mohon tunggu...
Riza Siti Julaeha
Riza Siti Julaeha Mohon Tunggu... Lainnya - Rizaa_30

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mutasi Virus Corona B117 Lebih Cepat Menular

12 Maret 2021   08:29 Diperbarui: 12 Maret 2021   08:37 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belakangan ini sedang banyak dibicarakan bahwa ada varian baru virus corona yang masuk ke Indonesia, yaitu corona B117. Mutasi virus corona B117 lebih cepat menular dan lebih berbahaya.

Corona B117 adalah bentuk mutasi dari virus Covid-19. Total ada 23 jenis mutasi dari virus ini dan akan terus berkembang. Virus corona B117 pertama kali muncul di Inggris pada September 2020.

Virus corona B117 disebut-sebut lebih berbahaya dan lebih menular dibanding dengan virus sebelumnya. Pasalnya pandemi Covid-19 yang belum hilang kini sudah ada varian baru virus corona.

Ilmuwan Inggris memprediksi virus ini lebih menular dibanding dengan virus sebelumnya. Penularannya pun tergolong lebih cepat. Hanya dalam kurun waktu 2 bulan sudah dilaporkan ada seperempat kasus di London, lalu satu bulan kemudian naik menjadi tiga perempat.
Virus corona B117 memiliki karakteristik yang lebih kuat dibanding dengan Covid-19. Kemampuan berkembang biaknya pun terbilang lebih cepat. Menurut WHO sudah ada 60 negara yang sudah terdampak wabah corona B117, Indonesia termasuk.

Virus corona lebih cepat menular karena para peneliti mengidentifikasi 8 mutasi pada B117 yang mengubah protein S (spike protein) virus corona. Protein S ini adalah bagian virus yang menempel dan menularkan penyakit ke sel manusia.
Satu mutasi yang menyebabkan virus jadi lebih mudah menular disebut N501Y. Mutasi ini mengubah asam amino dekat dengan puncak tiap protein-S. Perubahan protein-S inilah yang diperkirakan membuat virus lebih mudah menginfeksi sel manusia.

Mutasi N501Y diperkirakan terjadi juga pada berbagai mutasi yang terjadi pada varian di negara lain seperti Australia, Brazil, Denmark, Jepang, Belanda, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat.

Seperti yang sudah dijelaskan mutasi corona varian virus baru B117, yang penularannya lebih cepat, meski lebih menular, varian ini disebut tidak menyebabkan kondisi penyakit menjadi lebih parah dibandingkan virus sebelum mutasi.

"Tapi kecepatan penularan mutasi ini tidak menyebabkan kondisi pasien menjadi berat," kata Oscar.

Meskipun tidak menyebabkan kondisi pasien menjadi parah, gejala mutasi virus ini sulit dibedakan karena hampir sama dengan gejala Covid-19. Berikut ini gejala-gejala corona B117, pertama batuk, gejala ini sangat suli untuk dibedakan. Oleh karena itu, ketika batuk terus-menerus langsung periksa ke dokter.

Kedua cepat lelah, pasien yang terjangkit virus Corona B117 merasa cepat lelah karena adanya sitokin dari dalam sistem kekebalan tubuh. Hal tersebut adalah respon dari tubuh karena terinfeksi oleh virus tersebut.

Ketiga, nyeri Otot, virus ini juga bisa menyerang serat otot , menyebabkan jaringan yang ada di dalam tubuh akan mengalami peradangan, nyeri sendi, dan merasa lemah di sekujur tubuh.

Keempat sakit tenggorokan, sekiranya kita mengalami sakit tenggorokan yang membuat tidak nyaman segera periksakan kondisi tersebut.
Kelima demam, ketika kita terpapar oleh virus ini badan akan menggigil.

Selain itu juga, ada beberapa hal untuk mengantisipasi mutasi varian virus corona B117 yaitu dengan menggunakan masker dua lapis. Mencuci tangan sangat dianjurkan , apalagi saat akan membuka masker, memegang mata, hidung dan wajah. Selain itu, melakukan vaksinasi. Dan menerapkan social distancing.

Menghadapi varian virus ini,  kita harus tetap tenang, dan selalu menjalankan protokol kesehatan.

Bagi sebagian orang menjalani karantina adalah hal yang sangat membosankan, oleh karena itu banyak juga dari kita yang akhirnya memutuskan untuk menjalankan aktivitas seperti sedia kala.

Padahal sebenarnya virus corona belum sepenuhnya menghilang. Ditambah semakin banyak varian virus yang masuk, seharusnya kita bisa lebih bijak untuk menerapkan social distancing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun