Mohon tunggu...
Riza Ahmad Ibrahim
Riza Ahmad Ibrahim Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Optometrist

swimmer calistener musisian bloger

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Optomos Boy

8 Oktober 2017   21:09 Diperbarui: 8 Oktober 2017   21:28 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sampai menuju rumah Bibi Liz, Lana pun berpamitan kepada  Bibi Liz. "Terimakasih Lana telah mengantarkan wanita tua ini sampai rumahnya," ujar Bibi Liz. "Iya bi, kuharap Bibi sehat selalu, aku pulang dulu rupanya bisa sampai larut kalo aku pulang." Ucap Lana. "hati hati dijalan, nak!" ucap Bibi Liz. Sambil memperhatikan Lana 5 blok dari rumah ini ada pengkolan memastikan Lana tidak salah belok sambil bergumam pada dirinya sendiri berdoa untuk dia agar tidak terjadi apa-apa. 

Setelah hendak berbalik tubuhnya tiba-tiba ada orang misterius berdiri didepannya , orang misterius ini memakai pakaian serba hitam dengan jaket parka hitam nya dengan wajah dimasker hitam memakai kacamata red&green sembari membawa paying hitam.

 Sontak saja Bibi Liz menjerit "siapaaaaa dirimu?". Pria misterius itu pun kemudian tertawa jahat "hahahahaha," seketika kacamata red&green itu pun menyala dengan sangat terang memberi efek kejut dengan sangat luarbiasa kepada korbannya kemudian pada ujung payungnya tersebut terdapat efek traumatic pada korbannya, dan disuntiklah Bibi Liz itu oleh orang misterius tersebut, setelah itu secara cepat orang misterius itu menghilang. Sehingga tidak ada saksi atas korbannya ini. Pingsanlah Bibi Liz dan banyak tetangga berdatangan menemuinya, dan dibawalah Bibi Liz itu ke rumah sakit.

Setelah bermain seharian bersama Ros, kemudian mereka pulang. Namun Jono tidak lansung pulang ke rumah nya dia teringat bahwa ada permintaan dari Bibi Liz untuk dibelikkan sekat telur dari toko. Pergilah Jono ke toko walau malam telah menjemput. Setelah membeli sekat telur, Jono pulang dengan sepedahnya. Di hati Jono muncul perasaan tidak enak hati terhadap Bibi Liz karena keasikan bermain bersama temannya. Alhasil setelah sampai ke rumahnya, terteranya garis polisi serta mendadak rame keadaan penduduk biasanya setelah malam tetangga disini sudah menutup kuncinya dan kawasan ini menjadi sepi. 

Dihampirilah oleh Jono TKP nya tersebut. Setelah menanyakannya, raut wajahnya tidak seperti biasanya Dia berkaca kaca dan berkaca-kaca merasa bersalah atas kejadian menimpa pada bibinya ini. Kemudian Jono bergegas ke rumah sakit setelah mengetahui infonya tadi dengan sepedah dan sambil menangis dalam keadaan menangis. Jarak antara rumah dengan rumah sakitnya ini sangatlah jauh. 

Walaupun begitu Jono tetap mengayuh sepeda dengan cepat pantang menyerah sambil bergumam pada dirinya "ini salahku, ini salahku, ini salahku, maafakan aku Ya Tuhaaan!!" setelah menempuh jarak cukup jauh kemudian Jono menghampiri Bibinya. Namun, dokter menyuruhnya agar tetap diluar menunggu proses pemeriksaan. Setelah menunggu berlama-lama kemudian dokter menghampiri Jono seraya berkata lebih banyak kabar buruk daripada kabar baik.

 Lantas dokter itu menyatakkan kepada Jono bahwa Bibi Liz masih hidup, dan masih bisa diselamatkan. Tapi karena efek sinar terlalu terang dan memberi kejut terhadap psikologis korban, maka mata dari Bibi Liz menjadi tak normal atau akan mencapai kebutaan jangka panjang terhadap korban. Setelah mendengar kabar tersebut, Jono merasa terpukul karena tidak bisa melindungi Bibi Liz. Kemudian, diri Jono begitu terpukul pun membutuhkan untuk menyendiri untuk sesaat, pergilah Jono pada saat malam hari ke tepian danau taman disekitar.

 Di malam sunyi dan gelap dicampuri keadaan hujan dalam hatinya sembari terlentang melihat langit begitu gelapnya ditambah bintang-bintang menghiasi keadaan langit tersebut tak membuat hatinya tersembuhkan, hanya ada penyeselan dibenak dirinya saat ini. Ketika melihat langit malam begitu luas kemudian Jono melihat benda dari angkasa muncul hampir mendekati dirinya. Tapi benda itu malah menuju danau tempat cukup dekat dari rumah sakit. Pada saat itu malam terlalu larut, kemungkinan hanya Jono sebagai saksi utamanya. Dihampirilah benda asing tersebut oleh Jono. 

Sampai disana Jono melihat sesosok makhluk merah dengan rambut berwarna putih pada dahinya terdapat 1 tanduk makhluk ini seperti manusia bercula 1, dengan pakaian merah bertulis O besar dipusat bagian baju. Makhluk itu sekarat, dan meminta Jono mendekati telinganya agar mendengar printahnya ini. Jono pun mendengarkannya kemudian sosok makhluk itu berkata pada Jono agar menjaga kacamata ini dan lindungi dunia ini dari kegelapan. Setelah mendengar perkataannya Jono pun kaget. Kemudian, makhluk merah tersebut mati dan menghilang dengan benda-benda angkasa nya. 

Jono kebingungan dengan pemberian kacamata dari makhluk asing itu, dia melihat sekitar seraya lagi mengawasi agar tidak terlihat oleh orang sekitar, secara hati-hati layaknya maling Jono pun pergi dari danau itu. Sekiranya jauh dari danau tersebut, Jono terus memperhatikkan bentuk kacamata aneh itu serasa alat teropong untuk melihat jauh, tiba-tiba kacamata itu bersinar hingga menyoroti matanya, dan kacamata itu seperti nya bicara untuk memakainya. Namun Jono sepertinya tak dapat dipengaruhi oleh kacamata itu hingga kacamata itu pun disimpan kembali ke saku celananya. 

Tak lama dari itu, Jono kembali ke rumah sakit untuk menjenguk Bibi Liz. Setelah sampai Jono duduk di kursi sambil menatap keadaan Bibi Liz, dalam hatinya dia berjanji untuk membalaskan dendam atas pebuatan penjahat itu kepada Bibi Liz. Namun keadaan tersebut, Jono tidak bisa membalas kekuatan dari penjahat itu karena penjahat itu memiliki kekuatan untuk menghancurkan bumi ini, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun