Selain itu, dilansir dari (HiMedik.com), sepasang bayi kembar di Inggris memiliki dua ayah berbeda. Bayi tersebut bernama Alexandra yang berjenis kelamin perempuan dan Calder yang berjenis kelamin laki-laki.
Ayah mereka adalah sepasang pria asal London, Simon dan Graeme. Simon adalah ayah Alexandra sedangkan Graeme ayah Calder. Pasangan ini ingin membangun keluarga yang bahagia melalui prosedur IVF atau bayi tabung dengan bantuan Meg Stone, sang ibu pengganti.Â
Prosedur IVF ini dilakukan disebuah klinik di Kanada, dimana klinik mengatakan bahwa :
"Pembuahan bisa dilakukan oleh mereka berdua, dimana mereka dapat membuat separuh embrio hasil pembuahan dari sperma Simon dan kemudian separuhnya dari sperma Graeme".
Dilansir dari (sindonews.com), seorang Dokter bernama Tulio Jorge Franco, mengatakan bahwa kasus superfekundasi atau kembar beda ayah adalah kasus yang sangat langka dan menggambarkannya sebagai situasi "satu dalam sejuta kelahiran".Â
Secara ilmiah, hanya ada sekitar 20 kasus superfekundasi heteroparental di seluruh dunia.
Apakah Superfekundasi Berbahaya?
Dilansir dari (klikdokter.com), kehamilan akibat superfekundasi sangat jarang terjadi sehingga sulit untuk dinilai seberapa bahayanya kondisi ini. Namun, superfekundasi diduga dapat menyebabkan beberapa efek samping pada bayi dan sang ibu.
Salah satu masalah yang dapat muncul adalah bayi lahir prematur. Hal ini karena kedua bayi tidak dibuahi dalam waktu bersamaan dan berjarak beberapa hari. Ketika satu bayi sudah siap dilahirkan, bisa jadi saudara kembarnya belum siap.Â
Sementara bagi sang ibu, mengandung bayi kembar dari superfekundasi diduga dapat memicu risiko preeklampsia, diabetes gestasional dan kehamilan melalui cesar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H