Mohon tunggu...
Rizal Ubaidhil
Rizal Ubaidhil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Masyarakat Madani Perkotaan dan Pedesaan

6 Desember 2022   09:07 Diperbarui: 6 Desember 2022   09:10 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian lain masyarakat madani merupakan masyarakat yang beradab dalam bersikap dalam sehari-hari,menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,yang ahli dalam ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi.

Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firman-Nya dalam Q.S. Saba' ayat 15:

Sungguh, bagi kaum Saba' ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri, (kepada mereka dikatakan), "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun."

Dalam ayat tersebut allah memberikan anugerah yang besar kepada hamba nya yang taat dan bersyukur dengan menjauhilarangan nya dan melakukan amal shaleh yang diperintahkannya.

Disini saya akan menjelaskan tentang masyarakat madani perkotaan dan pedesaan,apa sih yang menjadi perbedaan nya?


1.Masyarakat madani di perkotaan
Saya adalah seorang pelajar yang dibilang selalu berpindah-pindah dalam mencari Ilmu,saya pernah belajar SDN TANAH TINGGI 4 kota Tangerang,Banten.Disana saya belajar selama 3 tahun,disana saya mengetahui bahwa masyarakat madani dalam lingkup perkotaan sangat lah minim.Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minimnya masyarakat madani
Masyarakat di Perkotaan mayoritas perantauan yang mana kadang kala masyarakat yang seharusnya sudah mempunyai adab itu cenderung ikut dengan maayoritas yang tidak mempunyai adab/belum diberikan bekal oleh orang tuanya.Contohnya;ketika saya duduk di bangku kelas 3 SD saya mempunyai teman yang berasal dari Madura,teman saya ini wataknya sangat keras karena masih kebawa kebiasaan nya di Madura,dengan kata lain dia menjadi jagoan di kelasku.Seiring berjalan nya waktu teman-teman saya pun ikut berwatak keras dan teman saya yang awalnya dia beradap menjadi berubah sikapnya.

Adapun dalam dunia rumah tangga di daerah perkotaan,orang tua mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan sampai melalaikan anak-anaknya dan mereka selalu memberi kebebasan kepada anak nya tersebut.Orang tua yang seharusnya mengajarkan tata karma dan sopan santun kepada anaknya menjadi terlena dengan tugas nya sebagai orang tua.

Menurut saya masyarakat madani di perkotaan menjadi minim.Dikarenakan dengan tidak adanya bimbingan dari orang tua sangat berakibat fatal kepada anaknya contohnya tidak menghormati orang yang lebih tua,tidak Taat dan patuh terhadap aturan dan hukum yang berlaku,tidak Menghormati perbedaan status sosial, suku, agama, maupun ras sangatlah minim,bahkan dalam hal tolong menolong pun sangat lah jarang apalagi setelah terjadinya pandemi covid 19 yang melanda negara Indonesia,pasti tolong menolong di masyarakat kota menjadi berkurang.

2.Masyarakat madani di pedesaan
Setelah saya tinggal di daerah perkotaan saya kembali ke kampung halaman saya tepatnya di Dsn.Padas Ds.Pandanwangi kec.Soko Kab.Tuban,Disini pula saya dibesarkan,dididik,diajarkan mana yang baik dan mana yang buruk.

Masyarakat madani di kampung halamanku ini juga sangatlah erat dikarenakan sudah menjadi budaya setempat.Itu yang saya alami ketika saya bermukim disini,betapa berbedanya budaya,suasana,dan pergaulan dengan masyarakat perkotaan.

Kala itu saya pulang dari Jakarta setelah saya ikut merantau kedua orang tua saya disana.Dengan bekal yang sangatlah minim untuk menjadi kriteria madani,Akan tetapi seluruh saudara saya mengasuh saya dengan sepenuh hati,mereka sangatlah memperhatikan kehidupan saya sehari-hari dengan seiring berjalan nya waktu saya menjadi orang yang beradap,mempunyai sopan santun terhadap orang tua,guru,dan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun