Mohon tunggu...
Andrizal Mxp
Andrizal Mxp Mohon Tunggu... -

Labelled MXP Till Death

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Saya Suka nge-foto, Namun...

12 Agustus 2015   07:58 Diperbarui: 12 Agustus 2015   08:37 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegemaran saya untuk foto-foto bermula saat saya punya handphone berkamera, saat itu hampir setiap kali mengunjungi tempat-tempat baru pasti saya ambil beberapa foto dengan beberapa sudut yang berbeda. Setelah merasa cukup mahir ngambil foto pake handphone saya memutuskan untuk beralih ke pocket camera. Dengan pocket camera saya menemukan banyak hal-hal baru, seperti berbagai teknik-teknik foto yang sebelumnya belum pernah saya coba, seru :D. ..pada tahap ini pula saya mulai mengenal berbagai software pengolahan foto digital.

Setelah lumayan menguasai beberapa software saya memberanikan diri untuk bergabung dengan berbagai komunitas fotografi di facebook. Sebagai anggota yang baik tentu kita diharapkan mau share foto hasil jepretan kita agar bisa dibahas bersama-sama anggota yang lain... suatu waktu saya sempat terkejut karena ada anggota yang menshare foto-foto wanita seksi ala majalah pria dewasa bahkan ada juga yang menshare foto-foto nude. 

Pria normal mana yang tidak suka dengan foto wanita cantik, seksi lagi, bener ga?.. sesaat setelah foto tersebut dishare mulai bermunculan lah komen dari para anggota... sebagian besar dari mereka memberi pujian dan pujian itu pun ditanggapi positif oleh sang fotografer maupun sang model... terkecuali saya,mungkin karena keterbatasan pemahaman seni hehe.. saya ga bisa memuji atau minimal me like foto-foto seperti itu, bahkan sampai detik ini saya belum mampu membedakan mana foto bernilai seni dan mana foto yang mengeksploitasi perhiasan wanita.

Terkadang saya berfikir, bagaimana jika 5 tahun kemudian sang model menikah kemudian teman dari sang suami melihat foto sang model (sang istri) dan berkata kepada suami “Gede juga punya istri lo” kira-kira bagaimana perasaan sang suami? Jika 10-20 tahun kemudian sang model memiliki anak yang mungkin duduk di bangku SMP, di sekolah teman sang anak kemudian bertanya “ini foto nyokap lo? mulus juga nyokap lo” kira-kira bagaimana perasaan sang anak? Jika 25-30 tahun kemudian sang model berhaji dan memutuskan untuk menutup auratnya (memakai jilbab) namun foto-foto sang model masih banyak beredar di dunia maya, kira-kira bagaimana perasaan sang model? Ketika sang model di panggil sang Pencipta dan ditanya “amal apa yang telah engkau tinggalkan semasa engkau hidup?” kira-kira apa jawaban sang model?... diluar semuanya itu kira-kira bagaimana peran sang fotografer? Apakah alasan “demi seni” dan “demi profesionalisme” masih bisa diterima?

Kemajuan teknologi informasi memungkin semua itu terjadi, karena kemajuan teknologi pula kadang kita khilaf mengenai dampak dari apa yang kita lakukan terhadap diri kita sendiri di masa depan. Saya suka nge-foto, namun demi untuk menjaga kehormatan sesama hambaNya di dunia maupun dihadapanNya kelak saya lebih baik tidak membuat foto-foto seksi yang memamerkan perhiasan kaum wanita... tidak apa lah jika karena ini saya disebut sebagai fotografer yang tidak profesional J, Wallahualam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun