Mohon tunggu...
Rizal Suyaman
Rizal Suyaman Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya Guru di SMKN 1 Subang yang mengampu mata pelajaran produktif TKJ dan tergabung dalam organisasi MGMP TKJ kabupaten subang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Best Practice Menggunakan Model Pembelajaran Problem Base Learning untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik dan 4C

6 Desember 2022   21:55 Diperbarui: 6 Desember 2022   22:31 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Aksi PPL 3: Mengkonfigurasi routing statis

  • Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, Bahan Ajar, Media Pembelajaran, LKPD, dan Asesmen (Kisi-kisi, asesmen, dan rubrik) dalam dua siklus.
  • Menentukan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode pengamatan, diskusi, studi literatur, presentasi, dan evaluasi.
  • Menentukan jadwal aksi PPL 3 siklus 1 dilaksanakan hari Senin tanggal 14 November 2022 bertempat di lab jurusan TKJ dan siklus 2 hari Selasa tanggal 15 November 2022 bertempat di lab umum, masing-masing dilaksanakan pukul 09.30-11.00 WIB.
  • Melibatkan siswa PKL Teknik Komputer dan Jaringan, dan rekayasa perangkat lunak, membantu mempersiapkan kelas sebelum PPL sekaligus sebagai juru kamera dan observer dalam kegiatan ini.
  • Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok heterogen, berdasarkan hasil nilai apersepsi dengan platform Quizizz. Untuk posisi 1 s.d 5 dijadikan ketua kelompok.
  • Mempersiapkan fasilitas dan media yang digunakan yaitu: lab jurusan TKJ dan lab umum, proyektor, laptop untuk layanan Zoom, PC untuk menampilkan media pembelajaran, RPP, Bahan ajar, LKPD, lembar penilaian keterampilan dan sikap, lembar soal evaluasi, internet, sumber arus, loudspeaker, clip on wireless dan perangkat lainnya yang mendukung keterlaksanaan aksi.
  • Pada saat aksi PPL ini, guru melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
  • Kegiatan pendahuluan dimulai dari kegiatan memastikan peserta didik menjalankan protokol kesehatan, salam pembuka, membaca doa, cek kehadiran, ice breaking dengan menyanyikan lagu wajib “Satu Nusa Satu Bangsa” dan mengucapkan yel-yel, memberikan apersepsi dengan platform Quizizz, penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai, membagi kelompok berdasarkan hasil apersepsi dengan Kahoot.it, membagikan LKPD dan bahan Ajar.
  • Kegiatan inti menggunakan model problem based learning dengan pendekatan saintifik melalui metode pengamatan, diskusi, studi literatur, presentasi, dan evaluasi.
  • Kegiatan penutup, Guru melakukan refleksi hasil dari evaluasi, kemudian membahas mengenaii nilai yang mencapai KKM dan nilai dibawah KKM kemudian menanyakan kendalanya, memberikan motivasi dan mengingatkan K3LH, membaca doa diakhir pembelajaran dan salam penutup.

Aksi PPL 4: Mengevaluasi Routing Dinamis

  • Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, Bahan Ajar, Media Pembelajaran, LKPD, dan Asesmen (Kisi-kisi, asesmen, dan rubrik) dalam dua siklus.
  • Menentukan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode pengamatan, diskusi, studi literatur, presentasi, dan evaluasi.
  • Menentukan jadwal aksi PPL 4 siklus 1 dilaksanakan hari Senin tanggal 28 November 2022 bertempat di lab umum dan siklus 2 hari Selasa tanggal 29 November 2022 bertempat di lab umum, masing-masing dilaksanakan pukul 09.30-11.00 WIB.
  • Melibatkan siswa PKL Teknik Komputer dan Jaringan, dan rekayasa perangkat lunak, sebagai juru kamera sekaligus observer untuk siklus 1 dan rekan Guru produktif Teknik Komputer dan Jaringan, Pak Agi Gilang Kusnadi, S.Kom, membantu mempersiapkan kelas sebelum PPL sekaligus sebagai juru kamera dan observer dalam kegiatan ini untuk siklus 2.
  • Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok heterogen, menggunakan platform aplikasi pembagian kelompok secara online di alamat: https://wheelofname.com/tools/random-team-generator/
  • Mempersiapkan fasilitas dan media yang digunakan yaitu: lab umum, proyektor, laptop untuk layanan Zoom, PC untuk menampilkan media pembelajaran, RPP, Bahan ajar, LKPD, lembar penilaian keterampilan dan sikap, lembar soal evaluasi, internet, sumber arus, loudspeaker, clip on wireless dan perangkat lainnya yang mendukung keterlaksanaan aksi.
  • Pada saat aksi PPL ini, guru melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
  • Kegiatan pendahuluan dimulai dari kegiatan memastikan peserta didik menjalankan protokol kesehatan, salam pembuka, membaca doa, cek kehadiran, ice breaking dengan mengucapkan yel-yel dan menyanyikan lagu wajib “Bangun Pemudi Pemuda”, memberikan apersepsi dengan platform Kahoot!, penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai, membagi kelompok berdasarkan hasil apersepsi dengan Kahoot!, membagikan LKPD dan bahan Ajar.
  • Kegiatan inti menggunakan model problem based learning dengan pendekatan saintifik melalui metode pengamatan, diskusi, studi literatur, presentasi, dan evaluasi.
  • Kegiatan penutup, Guru melakukan refleksi hasil dari evaluasi, kemudian membahas mengenaii nilai yang mencapai KKM dan nilai dibawah KKM kemudian menanyakan kendalanya, memberikan motivasi dan mengingatkan K3LH, membaca doa diakhir pembelajaran dan salam penutup.

Refleksi Hasil dan dampak dari seluruh langkah-langkah kegiatan PPL, diantaranya:

  • Setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada aksi PLL 1 sampai dengan PPL 4, hasilnya cukup efektif ketika langkah-langkah tersebut diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, berikut perkembangannya:
  • Peserta didik mengalami perubahan cara belajar yang cukup signifikan, mereka lebih bersemangat dan semakin aktif dalam pembelajaran.
  • Apersepsi dengan platform Kahoot!  menambah semangat kegiatan belajar dan Penggunaan video dalam proses pembelajaran lebih memudahkan peserta didik memahami dari setiap proses pembelajaran sehingga tercapai tujuan pembelajarannya.
  • Peserta didik sudah mulai semakin terampil dalam diskusi permasalahan setiap masing-masing rencana aksi dan presentasi dalam kelompok dengan penuh percaya diri.
  • Peserta didik dapat mengikuti sintak pada model Problem Based Learning dan langkah pada LKPD dengan baik karena lebih rinci perintahnya dan mudah dipahami.
  • Respon rekan guru bahwa praktik PPL satu ke PPL berikutnya sudah mengalami peningkatan lebih baik disetiap aksi yang dilakukan, karena setiap aksi selalu ada masukan dari rekan guru lain.
  • Dalam pelaksanaan aksi dengan beberapa keberhasilan yaitu :
  • Penerapan model pembelajaran sesuai dengan RPP dan bagian kegiatan mengikuti sintak Problem Based Learning.
  • Peserta didik sudah mulai aktif dalam diskusi sehingga menemukan solusi dari permasalahan yang disajikan.
  • Jumlah anggota kelompok heterogen dengan metode pembagian kelompok yang berbeda disetiap aksi PPL, sehingga tidak membosankan.
  • Peserta didik sudah mulai terampil berbicara, tidak malu dan gugup, membuka diskusi atau presentasi, tanya jawab dan menutup presentasi dengan baik.
  • Guru menggunakan TPACK (technological knowledge, pedagogical knowledge and content knowledge) dalam pembelajaran.
  • Media yang digunakan kontekstual, yaitu menggunakan media peralatan langsung yang biasa digunakan dan ditemukan sehari-hari contohnya seperti aplikasi cisco packet tracer dan mikrotic router.
  • Peserta didik sudah menerapkan 4C (Critical Thinking, Communication, Creative Thinking, dan Collaboration) yaitu: bekerja sama, dalam diskusi saling berbagi informasi serta mendengarkan atau menggunakan ide-ide peserta didik yang lain dan lebih mandiri dalam mencari jawaban dari berbagai sumber seperti dari bahan ajar maupun internet untuk mencapai tujuan pembelajaran.
  • Secara keseluruhan dari proses kegiatan aksi PPL 1sampai dengan PPL 4. Beberapa hal yang perlu perbaikan dan evaluasi diantaranya adalah:
  • Lebih memotivasi peserta didik dalam pembelajaran supaya tetap semangat.
  • Membangun rasa percaya diri dan kemampuan siswa dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok dalam presentasi.
  • Suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran, Guru ramah terhadap peserta didik seperti: raut wajah menampilkan wajah yang ceria, smiling voice (memperdengarkan suara dengan nada dan intonasi yang ceria, menyenangkan, bersemangat, dan menarik dalam ruang pendengaran peserta didik). Menggunakan kostum atau pakaian yang nyaman dipandang mata, karena penampilan juga berpengaruh pada proses kegiatan pembelajaran.
  • Video pembelajaran yang lebih bagus lagi, supaya menarik perhatian peserta didik sehingga pembelajaran tidak membosankan.
  • Dalam pembuatan video hasil PPL, perbaiki lagi kualitas dan pengetahuan dalam editing video. Namun selalu ada perbaikan dari video hasil aksi PPL 1 sampai dengan PPL 4, seperti ada video profil sekolah dan video pembuka atau perkenalan sebelum PPL dimulai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun