Comfort Zone seringkali di salah artikan sebagai suatu kondisi yang membatasi ruang gerak seseorang dalam melakukan suatu aktifitas , comfort zone dianggap biang keladi mengapa seseorang tidak bergerak maju atau dianggap stagnan dalam terhadap sesuatu baik secara kinerja , kemampuan , pengetahuan ataupun financial apabila mengalami kemandegan maka dianggap seseorang tersebut telah berada pada comfort zone.
Padahal berulang kali saya secara pribadi selalu mencari kenyamanan disetiap kegiatan yang saya lakukan , baik pekerjaan , berteman ataupun melakukan kegiatan lainnya saya selalu mencari sebuah kondisi yang membuat saya nyaman , dan saya yakin sebagian besar bahkan hamper semua orang yang membaca ini pun memiliki pemikiran yang sama dengan saya yaitu mencari kenyamanan, saya berani bertaruh bahwa dengan perasaan yang nyaman , seseorang akan lebih mampu mengeluarkan potensi terbaiknya , oleh karena nya kadang saya secara pribadi merasa heran apabila ada suatu perusahaan yang meminta kesediaan karyawannya untuk mau berada dalam tekanan , padahal ketika ditekan manusia memiliki mode otomatis “Fight or Flight”.
Kembali ke comfort zone , seseorang yang enggan untuk berubah menjadi lebih baik bukanlah terjebak dalam comfort zone , lebih tepat terjebak dalam “SHIT ZONE” , shit zone adalah sebuah kondisi dimana seseorang kecanduan untuk berada dalam sebuah kondisi sulit yang membuat mereka terkekang dan tidak mau melakukan perubahan dalam hidup mereka , mungkin saja anda merasa sulit membedakan antara shit zone dan comfort zone karena perbedaan keduanya sangat tipis , namun dari aromanya shit zone mudah sekali dikenali , ya tepat ! smell like a shit !
Puluhan , ratusan , ribuan bahkan jutaan orang saat ini sedang berusaha mengejar comfort zone , oleh karenanya saya sedikit heran jika ada motivator yang menganjurkan pesertanya untuk meninggalkan comfort zone demi kehidupan lebih baik , padahal yang baik itu pasti nyaman loh , anda bisa mencoba naik S Class atau Sekelasnya dan pasti lebih nyaman daripada kemana-mana harus bersepeda motor , dan alasan lainnya mengapa setiap orang lebih memilih roda empat ketimbang roda dua adalah karena kenyamanan yang dicari.
Kembali lagi , dibawah ini adalah beberapa perbedaan antara “Comfort Zone” dan “Shit Zone”
Comfort Zone
- Dipenuhi rasa bahagia
- Dikelilingi orang bersemangat
- Membuat anda semakin hebat dibidang anda
- Penuh ide dan kreatifitas
- Saling membantu
Shit Zone
- Dipenuhi keluh kesah
- Dikelilingi orang “menderita”
- Ketika anda tidak memiliki kemauan untuk lebih hebat dibidang anda
- Tidak mampu berkreatifitas
- Saling mementingkan Ego
Semoga melalui beberapa ciri diatas anda sadar , sekarang anda berada di comfort zone atau shit zone
Salam , Indonesia Hebat
Rizal Sastrapraja