Aplikasi WhatsApp merupakan  aplikasi pengirim pesan yang didalamnya pengguna aplikasi tersebut dapat mengirimkan foto, video , melakukan panggilan suara dan panggilan video. Dengan adanya WhatsApp masyarakat lebih mudah untuk mengirim pesan kepada temannya , saudaranya bahkan orang yang tidak dikenal dimanapun mereka berada. Di dalam fitur WhatsApp juga dapat membuat sebuah komunitas online seperti komunitas politik , komunitas pendidikan dll.
Akhir akhir ini di WhatsApp komunitas politik sering digunakan untuk membagikan video video yang memuja bahkan menghina seseorang. Apakah dengan memuja atau menghina seseorang dapat mengubah tatanan Indonesia lebih baik? Tentunya tidak akan mengubah apapun karena mereka tidak menyertakan solusi dan gagasan. Saat ini kita seolah diajarkan untuk melihat ratusan bahkan ribuan video di komunitas politik yg isinya hanya itu itu saja tidak ada solusi, tidak ada gagasan untuk kemajuan Indonesia.
Politik menurut Aristoteles adalah sebuah usaha yang ditempuh warga negara untuk mencapai kebaikan bersama sedangkan menurut Max Weber politik adalah perjuangan untuk berbagi kekuasaan suatu negara dan untuk mempengaruhi kebijakan suatu negara. Kita bisa simpulkan bahwa Politik adalah usaha dan perjuangan warga negara untuk mendapatkan kekuasaan demi kebaikan bersama. Jadi seharusnya komunitas politik memahami definisi dari politik itu sendiri bukan malah hanya berbagi video dari satu grup ke grup yang lain yang tidak akan mengubah apapun di Indonesia ini.
Manfaatkan grup WhatsApp dengan hal hal yang berguna bukan untuk membagikan video dari satu ke grup yang lain. Gunakan grup WhatsApp untuk berdiskusi, berbagi ide dan gagasan sehingga WhatsApp komunitas politik benar benar menjadi komunitas yang dapat membuat Indonesia lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
