Mohon tunggu...
Rizal Putra Milda
Rizal Putra Milda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca, menulis, traveling, kuliner, nonton berita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Patuhi Arahan Kemenag RI, LDII Seluruh Indonesia Laksanakan Pengukuran Arah Kiblat

28 Mei 2024   20:06 Diperbarui: 28 Mei 2024   20:12 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta - Kementerian Agama RI (Kemenag) menginisiasi Gerakan Hari Sejuta Kiblat memanfaatkan momentum Rahsadul Qiblah atau fenomena matahari melintas tepat di atas Ka'bah. DPP LDII pun turut memeriahkan dengan menggelar sosialisasi dan praktek pengukuran arah kiblat untuk Masjid-masjid yang bernaung di bawah LDII di seluruh Indonesia, 27 Mei 2024.


Hari sejuta kiblat bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang arah kiblat dan cara menentukannya, menurut anggota tim Rukyat Hilal DPP LDII, Budi Raharjo, Rahsadul Qiblah merupakan fenomena alam yang hanya terjadi dua kali dalam setahun.

"Tepatnya pada bulan Mei dan Juli yaitu saat matahari tepat Lurus di atas Ka'bah, sehingga bayangan suatu benda tegak lurus mengarah kiblat," tutur Budi.

Dalam sosialisasi tersebut, Budi menjelaskan 2 metode yang digunakan untuk menentukan arah kiblat yaitu Rahsadul Qiblah dan Sun Compass.

"Setelah kami menggunakan metode Rahsadul Qiblah yaitu prestasi bayangan matahari pada sudut 90, kami cek kembali dengan aplikasi Sun Compass yang ternyata hasil akurasinya sama. Untuk itu kedua metode ini saling berhubungan dan memperkuat satu sama lain," tambah Budi.

Untuk menggunakan metode Rahsadul Qiblah diperlukan dua penggaris siku, penggaris pertama di tegak luruskan sesuai titik bayangan matahari, kemudian penggaris kedua untuk presisi sudut 90 dari bayangan penggaris pertama. Dengan cara diletakkan tepat pada bayangan tersebut Dan ini juga untuk menentukan Posisi imam salat.

Kemudian penggaris pertama digunakan kembali untuk mengukur kesejajaran posisi makmum dengan imam salat. Lalu diperlukan juga sebuah bandul yang berfungsi untuk membantu titik kemiringannya, sebab jika keliru sedikit saja dapat mempengaruhi jarak dengan Ka'bah.

Ketua LDII DPD Kota Kediri, Agung Riyanto, mengatakan bahwa kegiatan mengukur kembali kiblat merupakan partisipasi LDII menyukseskan Rahsadul Qiblah.

"Hari sejuta kiblat ini momen tepat untuk kembali memastikan arah kiblat masjid, termasuk juga mushola dan tempat salat di rumah maupun perkantoran," tutur Agung.

Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta dalam kegiatan hari sejuta kiblat. Dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk menyukseskan kegiatan ini.

Pengurus Bagian Pendidikan Keagamaan dan Dakwah LDII Kota Kediri, Daud Soleh, mendukung penuh kegiatan hari sejuta kiblat dari Kementerian Agama.

Jauh hari lalu, kami sebarkan panduan teknis dan tutorial dari Kemenag mengenai cara mengukur kiblat melalui jaringan internal LDII. Ini sebagai wujud totalitas kami untuk menyukseskan program Kemenag RI," ujarnya.

Iya juga mengimbau masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan ini, dengan mendaftarkan secara online pada tautan yang disiapkan.

"Semoga lewat kegiatan ini umat Islam semakin mantap saat melaksanakan salat, ketaqwaan semakin kuat karena sudah mengupayakan arah kepastian arah kiblat." ujar Daud.

Saat dihubungi awak media, Ketua PC LDII Pedan, Suwarto, S.Pd.Sd, menyampaikan alhamdulillah sore hari ini kami berkesempatan untuk mengukur arah kiblat Masjid Al Barokah PC LDII Kecamatan Pedan, Klaten dengan menggunakan tali bandul, danhasilnya menunjukkan bahwa arah kiblat masjid ini sudah tepat," ujar Suwarto.

Suwarto menambahkan bahwa 'Gerakan Hari Sejuta Kiblat' ini merupakan langkah penting untuk memastikan umat Islam beribadah dengan arah kiblat yang benar, dengan arah kiblat yang tepat, ibadah kita menjadi lebih sempurna dan diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala," pungkasnya. (Rizal PM)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun