Mohon tunggu...
Rizal Nurfaozi
Rizal Nurfaozi Mohon Tunggu... Lainnya - Sejauh mana kesadaranmu.. Sejauh itulah harapanmu..

Saya rizal nurfaozi saya lahir pada 22 November 1999 di Brebes, pendidikan saya SD di Banjaranyar 04 brebes, SMP Negeri 1 Brebes dan SMA Negeri 3 Brebes, dan saya sedang kuliah di UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Menjaga Silaturrahmi di Era New Normal

19 November 2021   21:01 Diperbarui: 19 November 2021   21:03 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Wabah Covid-19 yang menyebar hampir seluruh dunia di awal tahun 2020 membawa dampak yang sangat luas, baik itu ekonomi, sosial, agama dan budaya. Berbagai negara telah berupaya untuk mengatasi atau menanggulangi penyebaran covid-19 ini melalui berbagai kebijakan seperti lockdown, kebijakan social distancing, upaya tersebut memberikan output. Angka penyebaran covid-19 menjadi turun dan yang terinfeksi semakin berkurang.

Keberhasilan ini di beberapa negara diikuti dengan upaya pemulihan aspek ekonomi, sosial, agama dan budaya. Kebijakan yang diambil oleh pemerintah berbagai negara di penjuru dunia yaitu new normal atau tatanan normal baru yang bisa diartikan sebagai keberlanjutan aktivitas dalam suatu negara yang terdampak covid-19 setelah mengalami penurunan penyebaran di masyarakat. Kondisi ini dianggap oleh pemerintah aman bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas di ruang public yang menghadirkan interaksi sosial antar warga.

Pembahasan

Sebelumnya penulis akan menjelaskan apa itu tatanan sosial atau yang kita kenal dengan sebutan New Normal ?

New Normal merupakan kondisi sosial yang mana seseorang melakukan interaksi dengan orang lain. Jika kita lihat dari segi bahasanya yaitu tatanan memiliki korelasi erat dengan kata "order" yang diartikan system nilai yang dibangun dan dipatuhi oleh anggota masyarakat dan kata sosial berkaitan erat dengan kemasyarakatan. 

Jadi berdasarkan pemahaman tersebut maka tatanan sosial memiliki 4 unsur, yaitu: identitas yang berkenaan dengan ciri dari individu, kedudukan yang berhubungan status sosial, peran yang berkenaan dengan tindakan dan norma yang berkenaan dengan nilai-nilai.

Tatanan sosial baru dalam konteks covid-19 yang Pertama, nilai dasar yang diakui dan dipatuhi bersama yang dalam hal ini yaitu adanya aturan kebijakan tatanan normal baru dengan menerapkan jaga jarak antar sesama warga ruang public dan penggunaan masker. Kedua, kedudukan individu dalam struktur sosial seperti anggota masyarakat, ketua RT, Kepala Desa dan lain sebagainya yang akan dikaitkan dengan tuntunan atau arahan dengan kebijakan tatanan normal baru. 

Ketiga, peran yang berkaitan dengan suatu harapan dari adanya kedudukan individu dalam struktur sosial, seperti peran Kepala Desa yang harus mengadakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait dengan tatanan normal baru. Keempat, identitas individu yang mempunyai kedudukan, dalam menjalankan perannya dapat menjadikan individu tersebut memiliki ciri yang membedakannya dengan individu lain yang mengindahkan tatanan normal baru.

Tatanan sosial dalam konteks normal baru dalam implementasinya tidak bisa dilakukan oleh seorang individu sendiri, tetapi memerlukan dukungan semua masyarakat sehingga lingkungan tempat seorang individu berinteraksi dengan yang lainnya memiliki kesamaan norma yang ditaati bersama, tujuannya agar aturan dalam tatanan normal yang baru tercipta dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19 (Dian&Nurul, 2020).

Di era new normal ini untuk menjaga tali silaturrahmi ke sanak saudara, keluarga,dan teman yang jauh, tidak perlu pergi untuk berjumpa. Dengan canggihnya dunia teknologi sekarang,  kita bisa menggunakan aplikasi seperti IG, Facebook, WhatsApp, Youtube dan layanan teleconference yakni Zoom, Gmeet dan sejenisnya untuk berjumpa secara virtual (Galuh, 2020).

Dalam kondisi apapun kita tetap perlu melakukan silaturrahmi dengan memanfaatkan teknologi agar jarak persaudaraan tetap dekat dan menjadi solusi dalam era pandemi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Herdiana, Dian. Nurul, Supriatna. 2020. Implikasi Tatanan Normal Baru Terhadap Kehidupan Sosial Kemasyarakatan. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, Vol.4, No.2. 301-305.

Galuh Widyarto, Wikan. 2020. Lebaran di Tengah Pandemi (1): Nuansa Idul Fitri di Tengah Corona. Tulungagung: IAIN Tulungagung Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun