Masamba (JW). FIK Ornop selaku Organisasi Mitra Pelaksana (OMP) Kinerja USAID untuk kesehatan melakukan pertemuan menyampaikan hasil monitoring evaluasi maklumat layanan, SOP dan Rekomendasi tiga puskesmas yang merupakan wilayah dampingan Kinerja Usaid, Kamis (12/6/14).
Hasil dari monitoring dan Evaluasi itu menunjukkan masih terdapat sejumlah masalah pelayanan kesehatan pada beberapa Puskesmas. Dalam hal fasilitas dan prasarana kesehatan, sector ini masih harus diperbaharui dan ditambah.
“Dari seluruh janji layanan yang ada, hampir semua sudah terlaksana dengan baik. Kecuali sarana dan prasarana yang masih perlu di perbaharui atau di tambah, kami hanya bisa mengusul ke dinas kesehatan, karena soal menyediakan semua sarana dan prasarana kesehatan tersebut bukan wewenang kami akan tetapi wewenang Dinas,” kata Perwakilan dari Puskemmas Sukamaju.
Lain halnya perwakilan dari Malangke Barat, “ada beberapa maklumat layanan yang belum tercapai hingga sekarang seperti, masih ada pemberian susu formula dari Rumah Sakit padahal itu sangat dilarang. Posyandu kurang diminati oleh masyakat, padahal posyandu itu bukan hanya menjadi tanggungjawab kami tetapi menjadi tanggungjawab seluruh komponen di desa atau pemerintah desa itu sendiri. Selain itu kami juga masih kekurangan bidan dan dokter karena kalau merujuk pada rasio kecukupan 600 jiwa per dokter”.
Begitu pula perwakilan dari Limbong menyampaikan hasil Monevnya, “masih tingginya keinginan masyarakat yang ingin berobat di rumah masing-masing, padahal sudah siapkan puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan. Kepercayaan masyarakat terhadap dukun untuk melakukan persalinan terbilang masih tinggi. Padahal kita kita sudah sering mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa keberadaan dukun hanya membantu bidan untuk melakukan persalinan”.
Sementara itu, Malik, sebagai Perwakilan FIK Ornop sebelumnya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah awal dari proses melakukan Monitoring Evaluasi (Monev) dari capaian dari ketiga program utama yang menjadi fokus kita tentang program Persalinan Aman, Inisiasi menyusu dini dan ASI Ekslusif.
Masih menurut Malik, “kami juga sangat terbuka kepada seluruh teman-teman Multi Stakeholder Forum (MSF), dalam hal ini yang mewakili masyarakat atau pengguna layanan, silahkan dilakukan Monev kemudian nanti kami akan klarifikasi dan memperbaiki apa yang perlu diperbaiki”.
Dari hasil Monitoring dan Evaluasi itu keluarlah beberapa poin rekomendasi sebagai berikut:
1.Rehab semua sarana kesehatan (Posyandu, Pustu, dan Puskesmas)
2.Pembaharuan alat kesehatan di limbong
3.Pemantau / Monev yang dilakukan oleh MSF
4.Penambahan tenaga dokter, bidan dan perawat
5.Pelayanan bidan di damping perawat
6.Ada kontrak MoU dengan Bupati terkait keterlibatan pihak lain seperti PMD
7.Sukamaju menjadi referensi oleh puskesmas lain
8. Peredaran susu formula di Malangke Barat harus segera di selidiki karena melanggar
(rz)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H